Ade Armando membela putri Akidi Tio, Christ Wamea beri sindiran menohok

- 4 Agustus 2021, 09:29 WIB
Penyerahan bantuan donasi Rp2 Triliun secara simbolis dari keluarga alm Akidi Tio, pengusaha asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur untuk penanganan COVID-19 di Sumsel, Senin 26 Juli 2021.
Penyerahan bantuan donasi Rp2 Triliun secara simbolis dari keluarga alm Akidi Tio, pengusaha asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur untuk penanganan COVID-19 di Sumsel, Senin 26 Juli 2021. //dok Polda Sumsel//

WartaBulukumba - Sudah lebih sepekan nama keluarga Akidi Tio membubung tinggi di ruang publik.

Awalnya lantaran berita heboh sumbangan Rp2 Triliun dan kedua ihwal dugaan prank sumbangan tersebut. Bullying pun berseliweran di media sosial. Namun tak sedikit pula yang melontarkan narasi pembelaan.

Salah satu yang melakukan pembelaan adalah akademisi UI Ade Armando. Sontak tokoh Papua, Christ Wamea melakukan serangan balik terhadap Ade Armando.

Baca Juga: Sandiaga Uno sebut dana bantuan pariwisata cair, celetuk netizen: Menteri rasa presiden

"Prank Rp2 T sih tidak merugikan siapa-siapa. Bandingkan dengan prank 'wajib memilih gubernur seiman' yang menghancurkan bangsa," cuitnya melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa, 3 Juli 2021.

Pembelaan Ade Armando yang juga menyampirkan narasi serangan berbau politis kepada sejumlah pihak mengundang reaksi tokoh Papua, Christ Wamea.

"Manusia yang otaknya Roh Jahat," sindir Christ Wamea yang diarahkan kepada Ade Armando.

Baca Juga: 5 pelaku perusakan ambulans jenazah Covid-19 di Jember ditangkap

Bergulir sebelumnya dalam pemberitaan, anak bungsu almarhum Akidi Tio Heriyani menyerahkan bantuan Rp2 triliun secara simbolis di Mapolda Sumsel pada Senin, 26 Juli 2021 lalu. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk penanggulangan Covid-19 masyarakat Sumatera Selatan.

Masyarakat Indonesia pun merespon berita ihwal bantuan tersebut. Ragam pujian mengalir. Namun tak sedikit pula yang apatis dan bahkan curiga.

Belum habis polemik, publik kembali tersentak. Pada 2 Agustus 2021 kemarin, Heriyani justru diamankan oleh Polda Sumsel karena donasi yang dijanjikan tak kunjung cair. Pihak berwajib memiliki dugaan bahwa Heriyani telah melakukan penipuan.

Baca Juga: Passing grade Soal CPNS 2021 naik, pada TKP ditambah materi antiradikalisme

Sejauh ini Polda Sumsel masih mendalami kasus tersebut. Heriyani kini berstatus wajib lapor.***

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x