Ajak pemuda Kristen, Penguatan Moderasi Beragama salah satu prioritas Kemenag tahun ini

- 23 Mei 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi kerukunan antarumat beragama.
Ilustrasi kerukunan antarumat beragama. /Pixabay/Leejoann

WartaBulukumba - Kebudayaan memerlukan strategi dalam perawatannya. 

Indonesia dipandang sangat membutuhkannya sebagai bangsa yang heterogen. Beberapa hukum agama dilembagakan oleh negara. Ritual agama dan budaya berjalin berkelindan dengan rukun dan damai sejak dahulu kala.

Realitas bangsa itu menjadi landasan Kementerian Agama menggencarkan program Penguatan Moderasi Beragama. Program ini bahkan menjadi salah prioritas Kemenag tahun 2021.

Baca Juga: Lebih 125 ribu guru Myanmar diskors oleh junta militer akibat menentang kudeta 1 Februari

Dilansir WartaBulukumba.com dari laman kemenag.go.id, Ahad 23 Mei 2021, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengajak pemuda Kristen untuk ikut dalam memperkuat moderasi beragama.

Menurutnya, penguatan moderasi beragama sangat penting dan relevan dalam merawat kerukunan masyarakat Indonesia.

"Penguatan moderasi beragama diperlukan sebagai strategi kebudayaan kita dalam merawat keindonesiaan. Sebagai bangsa yang sangat heterogen, sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewariskan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang telah nyata berhasil menyatukan semua kelompok agama, etnis, bahasa, dan budaya," jelas Wamenag saat berbicara pada pelantikan dewan Pengurus Pusat Generasi Muda Pembaharu Indonesia (Gempar) periode 2021-2026, di Jakarta, Sabtu 22 Mei 2021.

Baca Juga: Indonesia men's doubles players have secured the Spain Masters 2021 title

Ketua Umum DPP Gempar, Pimpinan DPD Gempar seluruh Indonesia, serta sejumlah pendeta dan tokoh agama turut hadir dalam acara tersebut.

Wamenag menegaskan bahwa Indonesia disepakati bukan negara agama, tapi juga tidak memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari warganya.

Nilai-nilai agama dijaga, dipadukan dengan nilai-nilai kearifan dan adat-istiadat lokal.

Baca Juga: Waketum Partai Ummat sindir Ngabalin: Doa buruk yang diminta penguasa Firaun kembali kepada mereka sendiri

"Ekstremisme niscaya akan merusak sendi-sendi keindonesiaan kita, jika dibiarkan tumbuh berkembang. Karenanya, moderasi beragama amat penting dijadikan cara pandang dan dikuatkan," sambungnya. 

Penguatan moderasi beragama, kata Wamenag, merupakan upaya menghadirkan jalan tengah atas dua kelompok ekstrem antara liberalisasi dan konservatisme dalam memahami agama.

Tujuannya untuk menghadirkan keharmonisan di dalam kehidupan masyarakat sebagai sesama anak bangsa.  

Baca Juga: Anies Baswedan is still the champion in the 2024 Presidential Candidate Survey

"Moderasi beragama bukan alasan bagi seseorang untuk tidak menjalankan ajaran agamanya secara serius. Sebaliknya, moderat dalam beragama tidak hanya berarti percaya diri dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang, tetapi juga berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama," urai Wamenag.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x