Pancasila sudah ada di Bulukumba ribuan tahun silam dalam tradisi demokrasi Ammatoa Kajang

- 26 Maret 2022, 18:00 WIB
Wisatawan domestik di luar gapura masuk ke kawasan adat Ammatoa Kajang
Wisatawan domestik di luar gapura masuk ke kawasan adat Ammatoa Kajang /Instagram.com/@ammatoakajang

Tradisi penyelesaian masalah seperti ini memang sudah berlangsung ratusan tahun. Sebuah tradisi musyawarah dan berdemokrasi yang tumbuh di atas tradisi dan nilai-nilai Pasang Ri Kajang. Pertanyaannya kemudian adalah pernahkah kita belajar cara berdemokrasi dari sebuah tatanan nilai lokal seperti di Komunitas Ammatoa? Bukankah kita sama-sama tahu bahwa tradisi seperti itu sudah ada bahkan jauh sebelum demokrasi liberal dicangkokkan oleh Barat ke dalam konstitusi negara kita?

Semestinya memang demokrasi di Nusantara bisa jauh lebih berkembang dibandingkan di Barat. Kita sudah punya tradisi dan budaya yang berkembang berupa nilai-nilai dan praktik berdemokrasai sejak berabad-abad lalu. George Sorensen misalnya seorang pemikir demokrasi sudah memberi penjelasan yang tegas bahwa demokrasi hanya bisa bertumbuh di atas akar budaya dan tradisi politik.

Komunitas Ammatoa adalah bagian dari Indonesia tapi tatanan berdemokrasi Komunitas Ammatoa tidak menjalankan demokrasi liberal seperti di Indonesia, bahwa kebenaran dan keputusan selalu berdasar pada suara terbanyak atau voting, sebab komunitas adat Ammatoa senantiasa menemukan kebenaran dan keputusan melalui konsensus dengan bersandar pada nilai-nilai berkomunikasi yang humanis. Dan itulah intisari demokrasi yang sesungguhnya.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x