Rahasia kelezatan kue doko doko pisang: Membongkar resep emak-emak Bulukumba

24 Agustus 2023, 06:00 WIB
Mengapa doko-doko tak pernah lekang oleh waktu? Ini resep aslinya dari emak-emak Bulukumba /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Salah satu sisi wajah kuliner tradisional khas Bugis Makassar di Sulawesi Selatan, tentu saja juga merengkuh Bulukumba, pada etalase kue dan kudapan legendaris ada doko doko pisang.

Di antara gemerlapnya perayaan pesta pernikahan hingga acara selamatan, doko doko pisang menyapa seperti senyum yang hangat. Aroma kue ini sangat mudah dikenali saat baru saja diangkat dari periuk. Ia datang bersama rasa manis dan kehangatan sosial di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Di Bulukumba, doko doko pisang tetap setia menjadi bagian dari budaya hingga hari ini.

Lembutnya kelopak-kelopak bunga yang perlahan terbuka menjadi sempurna untuk lapisan demi lapisan dari kue doko-doko pisang yang mengungkap rasa dan keunikan. Lantas bagaimana rahasia kelezatan kue tradisional ini? Yuk kita intip resep dari emak-emak Bulukumba.

Baca Juga: Resep kue stik bawang yang populer di kalangan milenial Bulukumba, cara membuatnya tanpa oven dan mixer

Berikut resep cara membuat kue doko-doko pisang. Resep ini bisa untuk 5 orang.

Bahan-Bahan

piisang kepok 4 biji

tepung beras biasa 1 gelas

santan kental 2 gelas

gula pasir 1/2 gelas

garam secukupnya

daun pisang

Baca Juga: Resep risol mayo yang gurih ala milenial Bulukumba

Cara membuat doko doko pisang

Membuat Pisang Siap Terhampar:

Pertama, kukus pisang hingga matang sempurna. Kemudian, potong pisang menjadi enam bagian yang memperlihatkan tekstur lembut dan manis yang ada di dalamnya.

Meramu Bahan Santan:

Ambil santan kental, lalu campurkan dengan tepung beras, gula pasir, dan garam. Aduk semua bahan dengan tekun hingga mencapai keseimbangan rasa dan kelembutan. Pastikan adonan tercampur rata, seperti sebuah orkestra harmoni cita rasa.

Baca Juga: Resep kue tarajju atau tarajjong, di Bulukumba disebut tarajjo

Menciptakan Keharmonisan Adonan:

Setelah semua bahan tercampur, saatnya memberikan hidup pada adonan. Nyalakan api kecil dan mulailah mengaduk adonan dengan penuh perhatian. Terus aduk hingga adonan mengilap, seperti permukaan air yang diterangi sinar matahari.

Proses ini adalah langkah penting untuk menciptakan konsistensi yang sempurna.

Mengolah Dalam Kepala Daun:

Ambil daun pisang, simbol alam yang menjadi pelindung cita rasa tradisional. Sendokkan satu sendok makan adonan ke daun pisang, lalu letakkan potongan pisang di atasnya. Tutup dengan satu sendok makan adonan lagi. Langkah ini adalah ritual yang membangun lapisan demi lapisan cita rasa.

Menyulam Kelezatan:

Teruskan proses tersebut hingga semua adonan habis. Setiap langkah adalah bagian dari cerita rasa yang akan kita nikmati nantinya. Tiap lembaran daun pisang adalah lembaran kisah yang terjalin dalam cita rasa kue ini.

Proses Kelezatan di Bawah Uap:

Setelah semua kue terbentuk dalam pelukan daun pisang, masukkan mereka ke dalam alat pengukus. Kukuslah selama kurang lebih 30 menit. Dalam waktunya yang tak terlalu lama, adonan akan bertransformasi menjadi kue lezat yang menggoda selera.

Moment Penyajian yang Dinanti:

Ketika waktu telah berlalu, angkat kue doko doko pisang dengan lembut. Mereka telah melewati perubahan dari adonan menjadi kelezatan yang siap disantap.

Nikmati Setiap Gigitan:

Sajikan kue doko doko pisang dengan hangat. Setiap gigitan adalah perpaduan cita rasa yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga hati yang merasa terikat dengan warisan tradisional.

Dengan langkah-langkah yang sederhana, kita telah berhasil menghadirkan kelezatan kue doko doko pisang. Seperti memasak dalam perasaan dan kenangan, kue ini mengajak kita untuk merayakan cita rasa masa lalu yang tak pernah hilang. Selamat mencoba dan menikmati hidangan yang menghadirkan kembali kehangatan tradisi.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler