Iran mengajari Israel Penjajah cara berperang: Militer melawan militer, bukan militer melawan warga sipil

- 15 April 2024, 08:43 WIB
Salah satu misil Iran terbang menuju wilayah Israel Penjajah
Salah satu misil Iran terbang menuju wilayah Israel Penjajah /IRNA

Dalam 24 jam terakhir,  berdetak di bawah bayang-bayang konflik,  dalam suatu ruangan yang terletak di pangkalan udara Nevatim, di bagian selatan 'Israel', terdengar dentuman yang mengejutkan ketika satu rudal balistik berhasil menembus sistem pertahanan dan menyebabkan kerusakan kecil.

Sebuah ironi pahit, mengingat kecanggihan pertahanan yang dimiliki. Pejabat di pangkalan tersebut, wajahnya mencerminkan kekacauan hari itu, hanya bisa menyampaikan kabar kerusakan yang untungnya tidak memakan korban jiwa.

Iran menyatakan bahwa tindakan ini adalah respons langsung terhadap serangan yang sebelumnya menargetkan kompleks diplomatiknya di Suriah—serangan yang menyisakan reruntuhan dan dendam.

Baca Juga: Iran menyita kapal kontainer untuk mempersulit ekonomi Israel Penjajah

Iran peringatkan serangan berikutnya lebih dahsyat

Pada saat yang sama, dari kedalaman Teheran, sebuah peringatan dikirimkan ke arah Jerusalem: jika Israel membalas, serangan berikutnya akan lebih dahsyat.

Di pusat kekuasaan 'Israel', diwartakan BBC pada Senin, 15 April 2024, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu duduk di kepala meja dalam rapat kabinet perang yang gelisah.

Di hadapannya adalah wajah-wajah yang mencerminkan berbagai tingkat kekhawatiran dan ketegangan. Keputusan mereka akan menggema di seluruh dunia, sebuah realitas yang ditandai oleh kecaman yang datang dari para pemimpin global—dari Washington, London, hingga markas PBB.

Sementara itu, dari kejauhan, Presiden AS Joe Biden berupaya meredam situasi yang memanas dengan mengadakan pertemuan virtual dengan pemimpin-pemimpin G7.

Pada pertemuan tersebut, di antara layar-layar yang menampilkan wajah-wajah yang tertekan oleh berita terbaru, sebuah konsensus pelan muncul: krisis di Timur Tengah tidak boleh dibiarkan memburuk.

Diwartakan Al Jazeera pada Senin, pasukan 'Israel' membombardir kamp pengungsi Nuseirat di tengah Gaza, menewaskan lima orang dan melukai puluhan saat Dewan Keamanan PBB (UNSC) bertemu untuk membahas serangan balasan Iran terhadap  'Israel'.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah