“Mereka menghancurkan yang di al-Masmiyya dan kami datang ke sini. Sekarang mereka melakukannya lagi dan kami tidak mendapatkan apa-apa,” kata Muhana.
"Kami tidak punya apa-apa di sana dan sekarang kami tidak punya apa-apa di sini."
Tujuh puluh lima tahun setelah Nakba, Al Jazeera mewawancarai para penyintas dan keturunan mereka, menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan representasi desa, dan berkonsultasi dengan dokumen sejarah.
Baca Juga: Kisah awal Zionis Israel menjajah Palestina
Salah satu desa yang hancur di tragedi Nakba adalah Bayt Nabala.
Napak tilas Bayt Nabala adalah pengingat yang kuat akan Nakba. Ini adalah pengingat akan penderitaan yang dialami rakyat Palestina. Itu juga merupakan pengingat akan ketahanan dan tekad mereka untuk kembali ke rumah.
Bayt Nabala adalah desa berkembang dengan populasi lebih dari 2.000 orang. Penduduk desa adalah petani, penanam zaitun, dan pedagang. Mereka hidup damai dan harmonis dengan tetangga Yahudi mereka.
Baca Juga: Yasser Arafat, legenda 'kontroversial' Palestina dalam melawan Zionis Israel
Namun semua itu berubah pada tahun 1948. Pada tanggal 14 Mei 1948, David Ben-Gurion mendeklarasikan Negara Israel.