Prancis mengutuk 'pelanggaran besar-besaran' pasukan Rusia di Ukraina

- 4 April 2022, 08:00 WIB
Pasukan Rusia di Ukraina
Pasukan Rusia di Ukraina /Reuters

WartaBulukumba - Tubuh-tubuh yang bergelimpangan tak bernyawa di jalan-jalan dan puing-puing reruntuhan yang nelangsa di Ukraina tersebar secara global dalam bentuk foto-foto.

Sejatinya, kecaman global itu tidak dimulai dari foto maupun video melainkan diawali dari armada artileri dan pasukan Negeri Beruang Merah yang bergerak ke Ukraina. Lalu kecaman meledak seiring serangan pertama Rusia pada 24 Februari.

Dalam sebuah operasi miiliter khusus yang digaungkan Putin dan invasi yang disebut Barat, Ukraina pun luluh lantak.

Baca Juga: Ukraina mengeklaim telah mengendalikan Kyiv

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Ahad, 3 April 2022, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian pada hari Ahad mengutuk apa yang disebutnya "pelanggaran besar-besaran" yang dilakukan oleh pasukan Rusia" di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Le Drian menyoroti kota Bucha di luar Kyiv, di mana pihak berwenang Ukraina mengatakan "pembantaian" yang disengaja dilakukan oleh Rusia. 

Pernyataan dari Le Drian menambahkan bahwa pelanggaran semacam itu akan merupakan kejahatan perang dan bahwa Prancis akan bekerja dengan pihak berwenang Ukraina dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Pasukan Rusia menggeledah warga sipil untuk temukan pejuang Ukraina yang menyamar

Kementerian pertahanan Rusia di Moskow tidak segera menjawab permintaan komentar ketika ditanya pada hari Minggu tentang mayat yang ditemukan di Bucha.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah