China membatasi jutaan kelahiran Muslim Uighur di Xinjiang, Peneliti Jerman: praktek genosida terselubung

- 7 Juni 2021, 13:59 WIB
Ilustrasi anak-anak Muslim Uighur.
Ilustrasi anak-anak Muslim Uighur. /Pixabay/Janeb13/Pixabay

WartaBulukumba - Negeri Tirai Bambu kembali menuai sorotan terkait genosida terselubung terhadap Muslim Uighur.

Xinjiang adalah salah satu wilayah di China didiami oleh Muslim Uighur. Wilayah tersebut termasuk ke dalam kebijakan pembatasa kelahiran oleh pemerintah China.

Saat ini populasi muslim Uighur di Xinjiang menyentuh angka 9,47 juta orang.

Baca Juga: Kuda milik Gisel bernama Aisyah, Tokoh NU: Kurang ajar banget nama kuda dibikin nama istri Nabi Muhammad

Sebuah kebijakan dari pemerintah China dikhawatirkan berdampak terhadap populasi 8,6 juta Muslim Uighur yang ada di Xinjiang.

Seorang peneliti Jerman, Zens menyebutkan bahwa jika kebijakan tersebut terus dilakukan maka  maka dikhawatirkan akan terjadi pemangkasan jutaan kelahiran umat Muslim Uighur yang ada di Xinjiang.

Zenz yang menghamparkan sebuah laporannya mengungkapkan bahwa pemerintah China sedang melakukan agenda genosida yang terselubung.

Baca Juga: Melalui PPDB Pemprov DKI berkomitmen untuk kesetaraan pendidikan warga

Penelitiannya juga menemukan bahwa sejak kebijakan pembatasan kelahiran, populasi Muslim Uighur di China mengalami penurunan 48,7 persen dari 2017-2019.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x