WartaBulukumba - Negeri Tirai Bambu kembali menuai sorotan terkait genosida terselubung terhadap Muslim Uighur.
Xinjiang adalah salah satu wilayah di China didiami oleh Muslim Uighur. Wilayah tersebut termasuk ke dalam kebijakan pembatasa kelahiran oleh pemerintah China.
Saat ini populasi muslim Uighur di Xinjiang menyentuh angka 9,47 juta orang.
Sebuah kebijakan dari pemerintah China dikhawatirkan berdampak terhadap populasi 8,6 juta Muslim Uighur yang ada di Xinjiang.
Seorang peneliti Jerman, Zens menyebutkan bahwa jika kebijakan tersebut terus dilakukan maka maka dikhawatirkan akan terjadi pemangkasan jutaan kelahiran umat Muslim Uighur yang ada di Xinjiang.
Zenz yang menghamparkan sebuah laporannya mengungkapkan bahwa pemerintah China sedang melakukan agenda genosida yang terselubung.
Baca Juga: Melalui PPDB Pemprov DKI berkomitmen untuk kesetaraan pendidikan warga
Penelitiannya juga menemukan bahwa sejak kebijakan pembatasan kelahiran, populasi Muslim Uighur di China mengalami penurunan 48,7 persen dari 2017-2019.