WartaBulukumba - Pandemi sedang memasuki episodenya yang terbaru, bab tentang 'kecocoran' laboratorium Wuhan.
China membantah keras laporan Wall Street Journal yang mengutip materi intelijen AS yang mengatakan beberapa anggota staf di laboratorium virus utama di Wuhan jatuh sakit tak lama sebelum pasien pertama dengan gejala mirip Covid dicatat di kota itu pada 8 Desember 2019.
Dilansir WartaBulukumba.com dari The Guardian, Selasa 25 Mei 2021, juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian, mengatakan itu "sama sekali tidak benar" bahwa tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan (WIV) jatuh sakit pada musim gugur 2019.
Laporan itu, berdasarkan intelijen AS yang "sebelumnya dirahasiakan," kata para pekerja laboratorium.
Baca Juga: Nelayan Selayar ditemukan terdampar di Pulau Kalaotoa dalam kondisi sudah meninggal dunia
"Amerika Serikat terus menggembar-gemborkan teori 'kebocoran laboratorium' apakah AS peduli dengan keterlacakan atau hanya mencoba mengalihkan perhatian?" kata Zhao.
Dia juga mengutip pernyataan Maret dari WIV, di mana institut itu mengatakan "tidak pernah menangani Sars-CoV-2 sebelum 30 Desember 2019".
Laporan Wall Street Journal muncul pada malam pertemuan penting badan pembuat keputusan Organisasi Kesehatan Dunia, yang diharapkan membahas secara rinci tahap selanjutnya dari penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.
Baca Juga: WhatsApp sedang 'bertempur' dengan hukum teknologi India terkait privasi pengguna