Ketapel melawan tembakan, dua demonstran di Myanmar tewas

- 21 Februari 2021, 05:10 WIB
Penentang kudeta militer Myanmar mendukung sanksi baru yang dijatuhkan Inggris dan Kanada
Penentang kudeta militer Myanmar mendukung sanksi baru yang dijatuhkan Inggris dan Kanada /Channel News Asia/Naung Kham

WartaBulukumba - Kota Mandalay di Myanmar menyisakan kisah tragis di ujung pekan. Batu-batu yang ditembakkan dari ketapel-ketapel milik beberapa demonstran mengarah ke polisi.

Polisi membalas dengan gas air mata dan tembakan. Para saksi mata mengatakan mereka menemukan selongsong peluru tajam dan peluru karet berceceran di tanah.

Dua orang tewas di kota kedua Myanmar dan puluhan lainnya luka-luka pada aksi demo di hari Sabtu 20 Februari 2020. Polisi dan tentara menembak untuk membubarkan protes terhadap kudeta militer 1 Februari.

Baca Juga: Pakar: Literasi digital bisa bawa anak ke tahap Knowledge Creation

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Ahad 21 Februari 2021, gelombang protes memenuhi jalan di kota-kota di seluruh Myanmar dengan anggota etnis minoritas, penyair, rapper dan pekerja transportasi. 

Demonstran menuntut diakhirinya kekuasaan militer dan pembebasan dari penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan lainnya.

Ketegangan meningkat dengan cepat di Mandalay di mana polisi dan tentara menghadapi pekerja galangan kapal yang mogok dan pengunjuk rasa lainnya.

Baca Juga: Literasi Satu Atap mendapat cinta yang meruah dari anak-anak Desa Karama

"Dua puluh orang terluka dan dua lainnya tewas," kata Ko Aung, pemimpin layanan darurat relawan Parahita Darhi.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah