WartaBulukumba - Amerika Serikat telah mengumumkan pemberlakuan sanksi terhadap para pelaku kudeta di Myanmar pekan lalu namun Inggris dan Kanada langsung mengumumkan tindakan.
Inggris mengatakan akan memberlakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan pada tiga jenderal sementara. Sesdangkan Kanada akan mengambil tindakan terhadap sembilan pejabat militer.
Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Inggris dan Kanada menjatuhkan sanksi pada jenderal yang berkuasa di Myanmar pada Kamis Kamis 18 Februari 2021 karena menggulingkan pemerintahan sipil.
Kawan se-Asia Myanmar yakni Jepang pun setuju dengan Amerika Serikat, India, dan Australia bahwa demokrasi harus dipulihkan di negara seribu pagoda itu secepatnya.
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan dia telah setuju dengan rekan-rekannya dari AS, India dan Australia dalam apa yang disebut pengelompokan Quad bahwa demokrasi harus dipulihkan dengan cepat di Myanmar.
Hanya berselang beberapa jam setelah kudeta 1 Februari terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, yang juga memantik demonstrasi besar ke jalan-jalan di negara Asia Tenggara itu, negara-negara Barat mengutuk kudeta tersebut.
Baca Juga: Lava Gunung Merapi berpotensi mengguyur enam alur sungai
"Kami, bersama sekutu internasional kami, akan meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas pelanggaran hak asasi manusia mereka dan mengejar keadilan bagi rakyat Myanmar," kata menteri luar negeri Inggris Dominic Raab.