Melacak asal usul Pinisi Bulukumba yang ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

- 28 September 2023, 23:08 WIB
Perahu Pinisi - Melacak sejarah Pinisi Bulukumba yang ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
Perahu Pinisi - Melacak sejarah Pinisi Bulukumba yang ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia /ExploreMakassar.go.id

Baca Juga: Filosofi dan ritual di balik kelahiran setiap kapal Pinisi di Bulukumba

“Agak kewalahan juga kami menerima ucapan selamat dari negara-negara sahabat yang mengerubungi meja Indonesia setelah keputusan tercatatnya Pinisi dibacakan,” ujar Tomy Satria Yulianto.

Pada saat sesi pagi selesai, Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, mempersembahkan miniatur Pinisi kepada Chairman Sidang, Sekretaris ICH, Chairperson Evaluation Body, Direktur Kreativitas UNESCO dan pimpinan lainnya. Pin berbentuk Pinisi juga diberikan kepada para anggota Komite ICH sebagai tanda terima kasih atas bantuan mereka sehingga Pinisi dapat tercatat di ICH.

Asal Usul Pinisi

Bagaimana asal usul Pinisi yang sebenarnya? Mengutip laman Explore.makassar.go.id, sebuah tulisan yang menyebutkan awal munculnya pinisi perahu layar asal Sulawesi terdapat pada sepucuk artikel dalam majalah Koloniale Studiën tahun 1917: “… sebuah sekunar kecil dengan tali-temali berteladan Eropa”.  

Baca Juga: Muhammad Arief Saenong dan mimpi tentang museum Pinisi di Bulukumba

Sebagai kendaraan laut Nusantara, layar tipe kets-sekunar, pinisi memang baru terekam pada pertengahan abad ke 19 dan baru pada awal abad ke-20 makin banyak perahu asal Sulawesi mulai berdatangan. 

Artikel lainnya menunjukkan adanya pembuatan perahu di ujung tenggara Sulawesi Selatan yang berasal dari Notitie atau ‘Berbagai Catatan’, karangan Cornelis Speelman, pemimpin armada Kompeni India Timur Belanda yang pada tahun 1666-1669 menyerang dan menaklukkan kesultanan Makassar.  

Dalam ratusan halaman notulen tulisan tangan tentang kegiatan Speelman selama perang itu. Terdapat juga beberapa laporan tentang keadaan Sulawesi pada masanya.

“Biera, een propere negerij op den hoeck van Lassem. Daeraan heeft de Compagnie oock eygendom, maer is door de Bougijs gebrand. […] Het volck van dese negerij sijn almeest praauwemaeckers, alsoo alhier wel de voorneemste timmerwerff van de Maccassaren is geweest, om de houtrijckheyt van Boelecomba daar naest aan leggende, uytleverende seer durabel ijsserhout, van ongelooffelijcke swaarte, en voorts ander slagh meede.”

Baca Juga: Film 'Once Upon a Time in Pinisi', kisah romansa travel blogger dengan perawat cantik di Bulukumba

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x