WartaBulukumba.Com - Bacaan digital telah melingkari kaum milenial melalui teks secara online. Itu juga mendatangkan tradisi literasi yang baru dengan perpaduan gambar, audio, dan video dalam bacaan.
Fizzo salah satunya. Platform ini menyedot para pembaca, sebagian besar milenial, yang memburu novel-novel yang bisa dibaca secara gratis. Di FIzzo juga ada karya seorang novelis asal Bulukumba, Nurwahidah Nawir.
Minat baca tidak pernah terkubur, justru kian meninggi meskipun banyak beralih ke bacaan digital. Ketika bacaan konvensional berangsur masuk ke 'kotak ingatan', bukan lagi berada di dalam sajian sehari-hari, serupa koran cetak dan buku cetak yang mulai dihempaskan platform digital. maka aplikasi baca seperti Fizzo mendapatkan tempatnya.
Faktor itu pula yang menggiring penulis milenial seperti Nurwahidah Nawir, novelis Bulukumba, memilih Fizzo.
Baca Juga: Butterfly terbang bersama Arunika: Nayla Putri Humairah novelis berbakat siswi SMU 14 Bulukumba
Mendapatkan Cuan di Fizzo
Di Fizzo, para pembaca dan penulis bisa mendapatkan cuan. Fizzo merupakan reading app atau aplikasi baca novel yang memungkinkan penggunanya untuk membaca dan membagikan novel dari berbagai macam genre.
Bagi mereka yang menembus 30.000 kata pertama, Fizzo Novel memberikan bonus sebesar $30 atau senilai lebih Ro.300 ribu sebagai penghargaan atas karya mereka. Meskipun bonus ini hanya diberikan sekali per naskah, ia telah menjadi semacam tonggak prestasi bagi penulis baru yang ingin mengambil langkah pertama dalam dunia literasi.
Namun, Fizzo Novel tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi penulis, tetapi juga bagi pembaca setianya. Dengan mengajak teman untuk menginstal aplikasi Fizzo, pengguna dapat memperoleh bonus sebesar Rp2.000.