Mengulik fakta dibalik 'The Architecture of Love': Novel yang ditulis oleh seorang banker

- 4 Mei 2024, 13:57 WIB
Film The Architecture of Love yang diadaptasi dari novel karya Ika Natassa
Film The Architecture of Love yang diadaptasi dari novel karya Ika Natassa /Instagram.com/@filmtaol

WartaBulukumba.Com - New York, kota yang tak pernah tidur, menjadi kanvas hidup bagi Raia, menjadikan setiap sudutnya sebagai "kantor" pribadinya.

Setiap hari, ia berjalan kaki dari Brooklyn hingga Queens, mengumpulkan cerita dari setiap wajah yang ditemui, setiap percakapan yang tersirat, dan tatapan singkat yang sekilas menyentuh jiwanya.

Namun, meskipun penuh dengan pengalaman, layar laptop Raia tetap kosong, tanpa cerita yang mampu dituangkan.

Baca Juga: Review film The Architecture of Love: New York dan kompleksitas cinta yang rumit

Kekosongan itu baru terisi ketika Raia bertemu dengan River, seorang pria pendiam yang misterius dengan sejuta rahasia. River membawa buku gambar ke mana-mana, mencatatkan keindahan lanskap kota New York dengan goresan pensilnya.

Pertemuan itu memicu inspirasi Raia, membangkitkan rasa penasarannya terhadap sosok River yang sulit dibaca, yang sepertinya menyimpan banyak rahasia.

Dua jiwa yang hilang: seorang penulis yang kehilangan muse-nya dan seorang arsitek yang kehilangan semangat hidup, bersama-sama mereka menyusuri kota, pura-pura hidup mereka baik-baik saja.

Namun, mereka berdua harus berhadapan dengan masa lalu mereka untuk bisa melangkah ke masa depan tanpa dibayangi rahasia masing-masing.

Baca Juga: Review film The Architecture of Love: Kisah seorang novelis yang terperangkap dalam labirin cinta di New York

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah