Mendagri diberi gelar adat 'Puto Tito Daeng Manai' di Ammatoa Kajang Bulukumba, ini maknanya

- 11 Agustus 2023, 17:36 WIB
uto Tito Daeng Manai' di Ammatoa Kajang Bulukumba, ini maknanya
uto Tito Daeng Manai' di Ammatoa Kajang Bulukumba, ini maknanya /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di tengah alam cerah Sulawesi Selatan yang dihangatkan matahari pagi, sebuah peristiwa bersejarah pun melintas dengan langkah yang tenang namun sarat makna. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, merajut jalinan kebersamaan dengan pemangku adat Ammatoa Kajang di Kabupataen Bulukumba.

Langkahnya tenang dan berwibawa, membawanya hingga ke Desa Tanah Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Mantan Kapolri itu terhanyut dalam khazanah budaya di Bulukumba. Di tengah pergumulan identitas modern dan warisan luhur, hadirnya Tito Karnavian membawa hawa baru, seakan menautkan benang-benang waktu.

Baca Juga: Berpakaian hitam-hitam Tito Karnavian melepas sepatu memasuki Ammatoa Kajang di Bulukumba

Dalam kemeriahan pertemuan itu, gelar adat pun dihadirkan sebagai ungkapan penghormatan.

"Pak Menteri diberi gelar Puto Tito Daeng Manai," ucap juru bicara tokoh masyarakat Kajang, Abdul Kahar Muslim.

Gelar Puto, sejauh mata memandang dalam masyarakat adat Ammatoa Kajang, mengandung arti kedaulatan yang terhormat. Sejajar dengan puncak langit, gelar ini menjadi simbolik dari segala hal yang murni dan mulia dalam hidup. Melalui gelar ini, doa pun mengalir memohon kesuksesan tulus hingga kedamaian bagi Tito Karnavian.

Kahar Muslim, dengan kerendahan hati dan keterbukaan budaya, membeberkan makna mendalam di balik rangkaian kata.

Baca Juga: Tito Karnavian diberi gelar adat oleh Ammatoa Kajang di Bulukumba

"Kalau Daeng Manai bermakna menanjak terus. Termasuk kariernya," jelasnya.

Nyonya Tri Suswati Tito Karnavian, dalam keheningan langit dan samudera, turut dihadiahi gelar kehormatan. Jaja Paccing Daeng Matanning, rangkaian kata yang mengalun merdu di telinga, seolah menggambarkan perjalanan jiwa dalam lekuk-lekuk hati.

"Jaja ini, gelar kehormatan tertinggi bagi perempuan. Sedangkan Paccing berarti bersih," ungkap Kahar Muslim.

Saat langit berganti suasana, Tito Karnavian, yang kini terbungkus dalam lapisan kehormatan adat, menyusuri lorong-lorong sejarah yang telah menjadi jalan bagi masyarakat Ammatoa, bertemu dengan 26 pemangku adat yang diiringi oleh Bupati Bulukumba dan nyonya Andi Herfida Muchtar Ali Yusuf, suasana menjadi lebih lekat dengan harmoni luhur.

Baca Juga: In memoriam Nirwan Ahmad Arsuka: Gerakan literasi di Bulukumba nyaris berbeda cerita

Ammatoa, dalam persembahan kata yang terlantun dari bibir pemimpinnya, mengisahkan tentang kehidupan yang sederhana dan penuh makna. 

Sebuah tanggapan hangat pun melintas di mata Mendagri Tito Karnavian. Mengenakan gelar kehormatan seperti baju yang lekat dengan kulitnya, ia berbicara tentang tekad untuk menjaga dan melestarikan hutan adat yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidupnya.

"Sebagai pribadi yang telah merangkul identitas adat, juga sebagai Menteri Dalam Negeri, tentu saya akan memberikan perhatian penuh untuk pelestarian adat di seluruh Indonesia," kata Tito. Karnavian.

Adat istiadat di Ammatoa Kajang, salah satu dari mozaik budaya Nusantara, dengan segala pesona dan maknanya yang mendalam, tak hanya menjadi cerminan masyarakat, tetapi juga menjadi simbol pelestarian lingkungan.

Sebuah pilar yang tegak kokoh, seiring kabut waktu yang perlahan menguap di bawah sinar matahari.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x