Network
WartaBulukumba.Com - Rambutnya semasa muda dahulu niscaya hitam pekat, kini telah memutih dengan usia sekitar 60-70 tahun. Di ruang perawatan rumah sakit, cairan infus mengalir dengan lembut ke dalam lengannya, menerjemahkan sebuah kegigihannya melawan cobaan usia dan sakit yang menderanya. Rasyid, namanya. Dia seorang lelaki perantau asal Bulukumba yang sudah empat dekade berada di Timika, Papua.
Ratusan kilometer memisahkan dirinya dari keluarga dan tanah kelahirannya. Informasi tentang keberadaan Rasyid di tanah Papua bermula dari sebuah unggahan foto dan sepenggal caption oleh seorang guru Bulukumba bernama Irma, yang bertugas di Timika.
Unggahan itu menyebutkan bahwa Rasyid sedang sakit tanpa didampingi oleh seorang pun keluarganya. Tak disangka, unggahan sederhana itu beredar luas di berbagai platform media sosial dan akhirnya sampai ke telinga keluarga Rasyid di Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Perantau asal Kajang Bulukumba ini menderita sakit di Timika Papua tanpa ditemani keluarga
Salah satu anggota keluarga Rasyid di Bulukumba, Yuli Marzuki, mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah dengan penuh kebaikan membantu menjaga kakeknya di RS Timika, serta kepada para netizen yang turut membagikan informasi tersebut.
"Beliau adalah keluarga saya. Terima kasih kepada para relawan yang telah membantu menjaga kakek saya di RS Timika. Juga, terima kasih kepada semua orang yang telah menyebarkan informasi ini hingga sampai ke telinga kami, para keluarganya. Terima kasih yang sebesar-besarnya. Kebaikan Anda semua akan dibalas oleh Allah SWT. Aamiin," ungkap Yuli Marzuki dengan tulus.
Rasyid, seorang lelaki perantau asal Bulukumba, telah melintasi puluhan tahun dalam perantauannya di tanah Papua yang telah menjadi rumahnya sejak tahun 1980an. Perjalanan hidupnya di sana telah menghiasi masa muda dan menua dengan banyak kisah.
Baca Juga: Nestapa 10 Calon Pekerja Migran Indonesia asal Bulukumba yang sempat kehabisan bekal dan uang
Informasi mengenai asal-usul Rasyid berhasil dihimpun oleh para relawan sosial dari Bulukumba, di antaranya adalah Andhika Mappasomba. Nama ayahnya, Bottong, dan ibunya, Tombong, menjadi bagian dari kenangan yang tak akan pernah pudar. Rasyid adalah bagian dari suku Kajang Tanatoa dan memiliki hubungan kekerabatan dengan Pahanne dan Gassing.
