Perantau asal Kajang Bulukumba ini menderita sakit di Timika Papua tanpa ditemani keluarga

- 30 Juli 2023, 10:54 WIB
Perantau asal Kajang Bulukumba ini menderita sakit di Timika Papua tanpa ditemani keluarga
Perantau asal Kajang Bulukumba ini menderita sakit di Timika Papua tanpa ditemani keluarga /Dok. Irma Ilyhum
 
WartaBulukumba - Tidak ada sesiapa pun keluarga di sampingnya saat dia terbujur sakit di tanah rantau. Rambut putihnya menebal bersama kisah-kisah tak terperikan. Dia lelaki renta asal Bulukumba yang puluhan tahun tak pernah pulang.
 
Sebuah unggahan foto dengan sepenggal caption akhirnya menjadi titik awal informasi buat keluarga dan kerabatnya di Bulukumba bahwa lelaki ini adalah bagian dari mereka yang sudah lama menghilang puluhan tahun.

Bermula dari unggahan foto di medsos oleh seorang guru asal Bulukumba, Irma, yang bertugas di Timika, menginformasikan bahwa lelaki ini sedang sakit di Timika tanpa didampingi seorang pun keluarganya. Sontak, unggahan itu pun beredar di berbagai platform media sosial dan akhirnya tiba ke keluarga Rasyid di Kajang.

Salah satu keluarga Rasyid di Bulukumba, Yuli Marzuki, mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah membantu menjaga kakeknya di RS Timika dan juga para netizen yang telah membantu membagikan informasi.

Baca Juga: Korsleting listrik di kulkas pedagang penyebab kebakaran Pasar Cekkeng Bulukumba

"Beliau adalah keluarga saya. Terima kasih kepada para relawan yang dengan penuh kebaikan telah membantu menjaga kakek saya di RS Timika. Juga, terima kasih kepada semua orang yang telah menyebarkan informasi ini hingga sampai ke telinga kami, para keluarganya. Terima kasih yang sebesar-besarnya. Kebaikan Anda semua akan dibalas oleh Allah SWT. Aamiin," tutur Yuli Marzuki.

Rasyid, seorang lelaki perantau asal Bulukumba, yang kini sedang berjuang melawan penyakit di tanah Papua yang telah menjadi rumahnya sejak tahun 1980an. Usianya tampak kian menua dengan rambut putih tebal memenuhi sekujur kepalanya, dan di sinilah dia berada, sendirian di tanah rantau, dengan banyak kisahnya yang lain belum terungkap.

Mengenai asal-usul Rasyid, informasi yang berhasil dihimpun dari relawan sosial di Bulukumba, salah satunya Andhika Mappasomba, menyebutkan bahwa nama ayahnya adalah Bottong dan ibunya bernama Tombong.

Sejumlah relawan dengan sigap menangani kasus ini, seperti Relawan Kontrass dan Relawan Kemanusiaan Bulukumba. Mereka di antaranya adalah Andi Zhulqfly, Akkar Amatory, dan Muh Darwis.

Baca Juga: Annyorong Lopi: Ritual sakral masyarakat Bulukumba melepas perahu Pinisi ke laut

Rasyid berasal dari Tanatoa, Kajang. Sebelum menapaki tanah Papua, Rasyid bekerja sebagai penggembala sapi dan kerbau di Palampang, Kecamatan Rilau Ale. Rasyid menggembala hewan ternak milik Rappe dan Jumat. 

Hidup yang keras telah membawa Rasyid meninggalkan kampung halaman dan mencari peruntungan ke tanah seberang.

Namun, hidup tak selalu berpihak pada Rasyid. Sakit yang menimpanya di tanah Papua menjadi ujian berat yang harus dihadapinya.

Baca Juga: Menyelami Bulukumba dari Sungai Anyorang dan Sungai Salajueng

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x