Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu sudah capai 200 hektar: Petugas memadamkan api dengan gepyok

3 Oktober 2023, 06:00 WIB
Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu Ngawi: Petugas berjuang memadamkan api dengan gepyok /Jurnal ngawi

WartaBulukumba.Com - Api melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, menyulut dedaunan kering dan semak yang mudah terbakar. Lereng Gunung Lawu yang sejuk dan hijau kini dipenuhi oleh kobaran api.

Para petugas gabungan menembus hutan yang terbakar, menghadapi asap tebal dan panas yang menyengat, tanpa kenal lelah.

Mereka juga berusaha untuk menyelamatkan satwa yang terjebak dalam bahaya, seperti burung-burung dan mamalia kecil yang berlarian ketakutan. Banyak yang terancam punah karena habitat mereka yang terbakar.

Baca Juga: Kecelakaan tragis diduga akibat rem blong di Exit Tol Bawen Semarang: Tiga tewas dan sembilan terluka

BNPB Kerahkan Helikopter

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengambil tindakan cepat untuk mengatasi kebakaran yang melanda kawasan Gunung Lawu, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Dalam upaya membatasi dan memadamkan api, BNPB akan menggunakan satu unit helikopter water bombing.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengungkapkan informasi ini di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada hari Senin.

Menurut laporan yang diterima Muhari, luas lahan dan hutan yang terbakar di Gunung Lawu telah mencapai 200 hektar. Situasi ini diperparah oleh kondisi vegetasi yang kering, memungkinkan api untuk cepat menjalar.

"BNPB akan menggeser satu unit helikopter water bombing untuk mendukung operasi Karhutla di sana," ujar Abdul Muhari, dikutip dari Depok.Pikiran-Rakyat.Com pada Senin, 2 Oktober 2023.

Baca Juga: Panglima Pajaji siap turunkan pasukan dalam skala besar jika masyarakat Rempang tidak mendapat keadilan

Awalnya, seluas 30 hektar lahan terbakar di hutan dan lahan Gunung Lawu di Kabupaten Ngawi Jawa Timur pada Kamis, 28 September 2023 pukul 12.15 WIB.

Mengutip Bnpb.go.id pada 30 September 2023, berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah terdampak meliputi Kecamatan Jogorogo, Desa. Giri Mulyo. Dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. 

Gunung Lawu yang menjulang tinggi di kawasan Ngawi selalu menjadi saksi bisu keindahan alam. Namun, beberapa hari terakhir, gunung yang memiliki hutan lebat di lerengnya ini mengabarkan cerita yang menyedihkan. Hutan tersebut terbakar, mengancam kekayaan alam dan ekosistem yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Luas lahan untuk proyek di Pulau Rempang hanya 7.500 hektar! Mengapa harus ada penggusuran?

Petugas Memakai Gepyok

Peristiwa kebakaran hutan di Gunung Lawu Ngawi ini menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Para petugas gabungan, termasuk pemadam kebakaran, relawan, dan petugas konservasi, berjibaku untuk memadamkan api yang merajalela. Mereka juga berusaha keras mencegah api menjalar ke kawasan lain yang masih terjaga.

Kondisi cuaca yang kering dan angin kencang menjadi faktor utama yang memicu kebakaran hutan ini. Sejak beberapa hari yang lalu, hujan jarang turun di kawasan ini, meninggalkan hutan dalam keadaan sangat rentan terhadap kebakaran.

Ditambah lagi, hutan Gunung Lawu Ngawi adalah rumah bagi banyak jenis flora dan fauna langka yang terancam punah. Kebakaran ini menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Namun, di tengah keprihatinan akan kehancuran alam ini, cerita heroik dari para petugas yang berjuang memadamkan api juga menjadi sorotan.

Petugas gabungan berjibaku untuk memadamkan api serta mencegah api menjalar ke kawasan lain. Siang hari, petugas menggali ilaran untuk memutus penyebaran api.

Sedangkan malam hari, petugas memadamkan api dengan cara konvensional, yaitu gepyok, seperti terlihat terlihat dalam sebuah video yang diunggah Antara News pada Senin, 2 Oktober 2023. 

Gepyok merupakan alat tradisional pemadam kebakaran yang terbuat dari bambu atau kayu berbentuk seperti sapu lidi.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler