Pendekatan kultural sang muballigh komplit di Bulukumba, Andy Satria              

- 6 Mei 2022, 06:00 WIB
Pendekatan kultural sang muballigh komplit di Bulukumba, Andy Satria                 
Pendekatan kultural sang muballigh komplit di Bulukumba, Andy Satria               /Dok. Andy Satria

Sejak tahun 2003, namanya mulai dikenal masyarakat melalui Radio Cempaka Asri (RCA) 102,5 FM Bulukumba. Secara intens ia menjadi narasumber dalam dua program syiar Islam di radio itu, program Pesona Lewat Iman dan Taqwa (Pelita)  dan program Konsultasi dan Obrolan Santai Seputar Islam (Kota Santri). Lalu acara itu berganti kulit menjadi Sahabat Hati Ustadz (Status).

Bahkan sejak sekitar tujuh tahun terakhir, suara Ustadz Andy Satria bahkan bisa didengarkan dalam program acara musik di larut malam sebagai pembawa acara. Tentu saja dengan gaya dan nuansa yang berbeda di Senandung Lagu Malam Sahabat Hati RCA (Salam Sahabat).

Bagi segelintir kalangan, Andy Satria dipandang sebagai salah satu sosok radikal. Alasannya, hal itu tercermin dari materi-materi dakwahnya. Namun muballigh muda yang suka guyon ini senantiasa menjelaskan bahwa radikalisme itu pengertiannya justru adalah ketika kita tidak lagi mengindahkan hukum Allah yang termaktub dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.

Baca Juga: Muhammad Arief Saenong dan mimpi tentang museum Pinisi di Bulukumba

“Sesungguhnyai radikalisme itu justru lebih pantas disandang oleh orang-orang yang berpaham sekuler dan liberal,” katanya dengan tegas

Aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi. Pada tahun 2008, ia diundang ke Jakarta oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) mewakili muballigh Sulawesi Selatan untuk merumuskan strategi nasional pemberantasan narkoba di Indonesia. Dalam berbagai kesempatan ia kerap tampil menjadi pemateri dan pembicara dalam berbagai forum ilmiah dan kajian keagamaan.

Latar belakang keilmuan yang diperolehnya dari kitab-kitab kuning menjadikannya sebagai seorang muballigh yang komplit. Mumpuni dengan Ilmu Hadits, Bahasa Arab dan Ilmu Tajwid.      

Baca Juga: Kepak sayap spiritual dan intelektual dari Bulukumba, Muhammad Yusuf Shandy

Selain membaca, muballigh muda ini juga gemar menulis. Karya-karyanya dalam bentuk prosa lirik dan puisi pernah dipublikasikan secara berkala melalui program sastra “Ekspresi” di Radio Cempaka Asri FM Bulukumba.

Andy Satria lahir di Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale pada 11 Maret 1979. Sehari-hari bekerja sebagai pegawai negeri di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2007. Menempuh pendidikan di Pesantren Babulkhaer Kalumeme Bulukumba dan menyelesaikannya pada tahun 2000. Menimba ilmu di S1 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Gazali Bulukumba pada tahun 2001-2004.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x