WartaBulukumba.Com - Sebuah kenangan dalam gigitan? Ya, dalam lorong-lorong dan pinggir jalan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, kelezatan buroncong yang didaerah lain dikenal sebagai kue pukis, telah diwariskan melintasi generasi ke generasi.
Jajanan buroncong sangat mudah ditemui di berbagai penjuru Kabupaten Bulukumba, terutama di pagi hari, saat udara masih berkabut dan rerumputan masih berembun. Bukan hanya nikmat saat dihidangkan dalam panas yang segar, kue ini mempertahankan pesonanya meski disantap dalam cuaca yang semakin dingin.
Dalam simpul rahasia resep ini, terbungkus kisah yang mengajak kita berjalan melintasi masa lalu sambil menikmati cita rasa yang menghanyutkan.Sebuah perpaduan tekstur yang lembut dan rasa yang unik telah menjadikan kue buroncong sebagai pilihan favorit di kalangan penduduk setempat dan pengunjung.
Baca Juga: Resep bubur lebo lebo Bulukumba, di Jawa dikenal dengan nama bubur srintil
Jauh dari sekadar sekedar makanan, kue buroncong telah menjadi inti kehidupan masyarakat Bulukumba. Pasar-pasar tradisional yang masih berdiri teguh menjadi tempat di mana warisan kuliner ini bersinar.
Kue ini menyampaikan aroma nostalgia, membangkitkan kenangan-kenangan yang beranjak ke masa lalu sambil tetap berakar dalam budaya kuliner yang hidup dan bergerak saat ini.
Berikut adalah resep untuk kue buroncong yang khas oleh para emak-emak Bulukumba.
Baca Juga: Resep kue tarajju atau tarajjong, di Bulukumba disebut tarajjo
Bahan-bahan
Bahan Biang:
25 gr tepung terigu
50 ml air (hangat)
1/2 sdm fermipan
Bahan Utama:
3 butir telur
150 gr gula pasir
250 gr tepung terigu
300 ml santan kental hangat (1 kelapa)
50 ml minyak sayur
1/2 sdt garam
Baca Juga: Resep kue uhu uhu khas Bulukumba Sulawesi Selatan
Cara Membuat
Pertama-tama, campurkan bahan biang dan aduk hingga rata. Diamkan selama sekitar 10 menit hingga berbuih.
Kocok telur dan gula hingga kental. Kemudian, masukkan bahan biang, terigu, dan santan sedikit demi sedikit sambil terus dikocok hingga rata.
Tambahkan minyak sayur dan garam, lalu aduk hingga merata. Diamkan adonan selama 1 jam hingga mengembang.
Baca Juga: Resep cara mudah membuat kue barongko khas Bulukumba, 'Ratu' dari segala kue berbahan pisang
Panaskan cetakan pukis dengan api kecil. Olesi cetakan dengan margarin saat pertama kali digunakan, setelah itu tidak perlu lagi diolesi. Tuang adonan sebanyak 3/4 penuh ke dalam cetakan, tutup, dan tunggu hingga matang. Ulangi proses ini hingga adonan habis.
Aduk adonan setiap kali akan menuangkannya ke dalam cetakan untuk menghilangkan gelembung udara agar permukaan kue tetap mulus dan tidak berlubang-lubang. Setelah matang, kue buroncong siap dihidangkan.
Kue buroncong bukanlah sekadar sebuah hidangan. Ia adalah sepotong seni kuliner yang memukau. Ia adalah jejak sejarah yang abadi. Dengan setiap gigitan, kita tidak hanya rasa, tetapi juga merasakan kehangatan dari masa lalu dan kekayaan sebuah tradisi yang tetap hidup.***