Resep kue bingka ala dapur Bulukumba: Sebuah ode untuk lidah karena rasa tak bisa berbohong

16 Januari 2024, 19:26 WIB
Kue bingka /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di dapur-dapur berhiaskan kenangan, di desa-desa berbagai penjuru Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Bulukumba, aroma kue bingka kerap menyeruak, menggoda indera.

Bukan sekadar adonan dan rasa, melainkan cerita yang dipanggang emak-emak dalam loyang kehidupan. Setiap gelembung di permukaannya berbisik tentang cinta, tradisi, dan doa-doa yang terjalin dalam bahan-bahannya.

Waktu kadang seolah berhenti saat mencicipi momen kebersamaan yang dibingkai oleh kehangatan kue bingka. Itulah kue yang tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menghangatkan hati dan membangkitkan kenangan.

Baca Juga: Resep kue bolu mentega: Eksotisme dan keajaiban dapur di Bulukumba

Kue ini, seolah karya seni yang tak lekang oleh waktu, membawa kehangatan dalam setiap suapannya. Mari kita selami lebih dalam resep kue bingka ala Bulukumba berikut ini.

Bahan-bahan yang menyatu dalam harmoni

  • sebutir telur, simbol kehidupan yang sederhana namun esensial.
  • satu gelas gula pasir, bak pasir pantai yang menyimpan kenangan.
  • santan sebening kristal, satu gelas penuh, mengingatkan pada kelembutan awan.
  • tepung terigu, satu gelas muncung, seakan debu bintang yang mendarat di bumi.
  • soda kue, setengah sendok teh, misteri yang menambah keajaiban.
  • vanili, secuil kenangan masa lalu yang manis.
  • pasta pandan, secukupnya, membawa semilir angin tropis.
  • minyak, penjaga cetakan, siap membimbing adonan dalam perjalanannya.

Proses pembuatan

  • Awali dengan menari bersama mikser. Telur, gula, vanili, dan soda kue, bersatu, hanya sebentar, layaknya pertemuan yang singkat namun bermakna.
  • Santan dan pasta pandan bergabung, menceritakan kisah baru, mikser kembali berputar, sejenak saja.
  • Akhirnya, tepung terigu, bak serpihan kenangan, masuk ke dalam tarian. Mikser sekali lagi berputar, menghancurkan gula, menyatukan kenangan.

Baca Juga: Resep kue katirisala: Membongkar eksotisme dapur emak-emak di Bulukumba

Sentuhan akhir

Sketsa minyak di atas cetakan, bak lukisan yang menanti sentuhan akhir. Dua sendok makan, cukup untuk memulai kanvas.

Saat panas menggema, adonan siap bertemu dengan nasibnya. Oven menjadi rumah baru, tempat kue bingka akan lahir.

Baca Juga: Resep 'kue janda' khas Bugis Makassar: Ini resep aslinya dari dapur Bulukumba

Catatan penting

Jangan terlalu lama dalam tarian mikser, sebab kue bingka bukan bolu. Biarkan ia memiliki karakternya sendiri.

Gelas takar, pemegang rahasia, pilihlah yang berkapasitas 300 ml.

Kue bingka, bukan sekadar makanan, namun sebuah perjalanan, sebuah cerita yang diungkapkan lewat rasa dan aroma. Setiap suapan adalah dialog antara masa lalu dan masa kini, sebuah simpul kenangan yang dijalin oleh rasa. Selamat menikmati karya seni dari dapur, kue bingka yang lembut dan menghangatkan jiwa.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler