Kebalikan dari hoarding disorder adalah compulsive decluttering: Bersih berlebihan hingga tak ada barang

- 5 Oktober 2023, 20:54 WIB
Ilustrasi - Compulsive decluttering kebalikan dari hoarding disorder: Terlalu bersih berlebihan hingga tak ada barang
Ilustrasi - Compulsive decluttering kebalikan dari hoarding disorder: Terlalu bersih berlebihan hingga tak ada barang /Ade Parhan/Pikiran Rakyat Garut

 

WartaBulukumba.Com - Anda suka tinggal dalam rumah atau menghuni kamar yang nyaris tanpa barang dan ruang itu begitu bersih? Waspadalah pada gejala compulsive decluttering! Ruangan bersih, nyaris tanpa barang. Hanya beberapa bayangan di lantai yang mengingatkan akan keberadaan perabotan yang minimalis. Udara segar masuk melalui jendela terbuka, mengusir debu dan meninggalkan kesan kesucian namun juga bisa sebuah masalah.

Jika rumah Anda penuh dengan sampah yang tidak dapat Anda pisahkan, Anda mungkin memiliki masalah gangguan penimbunan atau hoarding disorder. Bagaimana halnya jika sebaliknya? Ada beberapa tanda dan gejala, yang paling umum adalah Anda menyingkirkan barang-barang, yang sangat berguna juga, keluar jauh-jauh dari hidup Anda.

Satu contoh kasus menarik pernah dimuat oleh laman The Atlantic, seorang wanita bernama Annabelle Charbit membenci "barang." Dia tidak suka ulang tahun karena ulang tahun berarti hadiah. Dan hadiah berarti mencari cara untuk membuangnya.

Baca Juga: Jangan sepelekan ragam manfaat tumbuhan ini! Masyarakat Bulukumba menyebutnya 'serru-serru bembe'

Pada usia 5 tahun, Charbit akan menyelinapkan mainan ke kamar adik laki-lakinya. Pada usia 10 tahun, dia menyembunyikan barang-barangnya di gang-gang di sekitar lingkungannya di London. Pada usia 13 tahun, dia menemukan toko amal, menyelundupkan tas-tasnya melewati orang tua dan keluar dari rumah.

Hidup sendiri di usia dua puluhan, Charbit, yang sekarang berusia 41 tahun, terus mempertahankan gaya hidupnya yang sederhana, bahkan menghindari lampu. "Saya akan berada dalam kegelapan setengah," katanya.

Saat ini seorang peneliti neurosains di University of California, San Francisco, Charbit sudah melakukan decluttering secara obsesif sebelum istilah itu benar-benar ada dalam budaya populer.

Google Ngram, yang mencatat penggunaan kata-kata tertentu dalam judul buku, menunjukkan bahwa "declutter" pertama kali digunakan pada tahun 1970-an, popularitasnya meroket melalui tahun 1980-an, 1990-an, dan dekade pertama abad ke-21.

Baca Juga: Manfaat lempuyang untuk kesehatan, di Bulukumba disebut lippujang dan daunnya yang muda diolah jadi sayur

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x