Rusia tuding Ukraina dalang kerusuhan anti Zionis di Dagestan

- 31 Oktober 2023, 05:30 WIB
Ratusan orang menyerbu Bandara Makhachkala Dagestan Rusia menghadang kedatangan pesawat Rusia Red Wings dari Tel Aviv Israel Minggu 29 Oktober 2023 .
Ratusan orang menyerbu Bandara Makhachkala Dagestan Rusia menghadang kedatangan pesawat Rusia Red Wings dari Tel Aviv Israel Minggu 29 Oktober 2023 . / /Tangkapanlayar YouTube Kanal13

WartaBulukumba.Com - Suasana di bandara Makhachkala pada hari itu begitu tegang, dengan lusinan pengunjuk rasa, yang meneriakkan "Allahu Akbar," mendobrak pintu dan penghalang, menyerbu landasan pacu, dan mencoba menyerang penumpang Yahudi yang baru saja tiba dari Israel.

Diwartakan AFP pada Senin, 30 Oktober 2023, Rusia menuduh Ukraina memainkan peran sentral dalam kerusuhan anti-Israel yang melanda bandara di wilayah mayoritas Muslim Dagestan pada Ahad.

Pada pernyataan juru bicara urusan luar negeri Rusia, Maria Zakharova, disebutkan, “Rezim kriminal Kyiv memainkan peran langsung dan penting dalam melakukan tindakan destruktif terbaru ini."

Baca Juga: Menlu RI Retno Marsudi di sidang darurat PBB tegaskan: 'Penjajahan ilegal Israel atas Palestina'

Kiev Belum Bereaksi 

Hingga saat ini, Kiev belum memberikan reaksi langsung terhadap tuduhan tersebut, dan Kementerian Luar Negeri Ukraina belum memberikan komentar kepada AFP.

Kremlin, pada hari Senin, mengungkapkan bahwa kerusuhan tersebut kemungkinan akibat campur tangan pihak luar. Presiden Vladimir Putin akan segera melakukan pertemuan dengan para pejabat keamanan Rusia untuk membahas upaya Barat yang dianggap ingin memecah belah masyarakat Rusia.

Zakharova menyatakan bahwa "kecepatan dan reaksi" Presiden Volodymyr Zelensky terhadap kerusuhan tersebut adalah bukti sabotase informasi yang dijalankan oleh pasukan khusus Kiev.

Baca Juga: Zionis menutup Masjid Al Aqsa! Sebelumnya puluhan pemukim Israel melakukan provokasi

Kritikus Berat Kremlin Terlibat?

Dalam responsnya, Zelensky menggambarkan kerusuhan ini sebagai bukan "insiden yang terisolasi di Makhachkala, namun bagian dari budaya kebencian Rusia yang meluas terhadap negara lain, yang disebarkan oleh televisi pemerintah, pakar, dan pihak berwenang."

Zakharova juga menyebut bahwa Kiev telah menggunakan mantan anggota parlemen Rusia, Ilya Ponomarev, untuk mengatur rencana kerusuhan. Ponomarev, yang kini berada di Ukraina dan telah diberikan kewarganegaraan Ukraina pada tahun 2019, adalah kritikus berat Kremlin.

Dia juga mengklaim Kiev menjadi otak di balik sejumlah kelompok sabotase anti-Moskow dan tindakan partisan sejak awal konflik di Ukraina.

Selain itu, dia sebelumnya memberikan dukungan finansial kepada saluran Telegram bernama Utro Dagestan (Dagestan Morning), yang disebut-sebut menjadi pendorong protes di bandara pada hari Ahad.

Namun, hingga saat ini, Ponomarev belum memberikan komentar atas tuduhan tersebut.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah