WartaBulukumba - Dari kawasan Balkan yang semula tenang, riak gejolak yang bertumbuhan akhirnya tak mengenal 'musim dingi' dalam perang Rusia vs Ukraina
Datang dengan kendaraan-kendaraan lapis baja dan senjata berat, Beruang Merah masih 'mencakar-cakar'.
Belum ada tanda Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan untuk menghentikan serangan militer yang bagi Rusia dikenal sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina untuk membersihkan 'neo Nazi' dan 'fasisme'.
Baca Juga: Jaringan bawah tanah AS menyalurkan sukarelawan ke Ukraina dan mereka dipersenjatai
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Senin, 7 Maret 2022, Putin melontarkan pernyataan pada hari Ahad bahwa 'kebijakan' di Ukraina tidak akan tuntas kecuali Kyiv berhenti mengangkat senjata.
Putin membuat permintaannya untuk Kyiv agar mengakhiri pertempuran dalam panggilan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang meminta gencatan senjata.
Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa dia siap untuk berdialog dengan Ukraina dan mitra asing, tetapi setiap upaya untuk menarik negosiasi akan gagal, kata sebuah pernyataan Kremlin.
Baca Juga: Pasukan Rusia menghentikan tembakan, warga sipil Mariupol diberi kesempatan mengungsi
Sementara itu upaya untuk mengevakuasi 200.000 orang dari kota Mariupol yang dibombardir berat, akhirnya gagal.