Pejabat Iran: Permintaan Rusia untuk jaminan AS dapat menghantam pembicaraan nuklir

- 6 Maret 2022, 17:03 WIB
Ilustrasi serangan nuklir.
Ilustrasi serangan nuklir. /PIXABAY/AlexAntropov86

WartaBulukumba - Belantara geopolitik di sekitar konflik Rusia vs Ukraina memicu kelahiran benih-benih ekses baru.

Yang terbaru, permintaan Rusia untuk jaminan tertulis AS bahwa sanksi terhadap Moskow tidak akan membahayakan kerja sama Rusia dengan Iran adalah dinilai "tidak konstruktif" untuk pembicaraan antara Teheran dan kekuatan global untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Hal itu dilontarkan seorang pejabat senior Iran, Sabtu.

Baca Juga: Rusia menuduh Ukraina membuat 'bom nuklir' berbasis plutonium

Pengumuman oleh Rusia, yang dapat menggagalkan pembicaraan tidak langsung selama berbulan-bulan antara Teheran dan Washington di Wina, datang tak lama setelah Teheran mengatakan telah menyetujui peta jalan dengan pengawas nuklir PBB untuk menyelesaikan masalah luar biasa yang dapat membantu mengamankan pakta nuklir.

“Rusia telah mengajukan tuntutan ini (pada pembicaraan Wina) sejak dua hari lalu. Ada pemahaman bahwa dengan mengubah posisinya dalam pembicaraan Wina, Rusia ingin mengamankan kepentingannya di tempat lain. Langkah ini tidak konstruktif untuk nuklir Wina. pembicaraan," kata pejabat Iran di Teheran, berbicara kepada Reuters.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Sabtu bahwa sanksi Barat yang dijatuhkan atas perang di Ukraina telah menjadi batu sandungan bagi kesepakatan nuklir Iran, memperingatkan kepentingan nasional Rusia harus diperhitungkan. 

Baca Juga: PM Israel bertemu Putin di Moskow bahas Ukraina dan nuklir Iran

Lavrov mengatakan Rusia menginginkan jaminan tertulis dari Amerika Serikat bahwa perdagangan, investasi dan kerjasama militer-teknis Rusia dengan Iran tidak akan terhalang dengan cara apapun oleh sanksi.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah