Rusia: Jika AS setop kirim senjata ke Ukraina maka perang akan berakhir

24 Februari 2023, 14:42 WIB
Ilustrasi tank tempur perang Rusia-Ukraina /Pexels /

WartaBulukumba - Ada musim dingin yang mencengkeram namun juga panas menyala, letusan dari moncong-moncong senjata artileri tetap saling berbalas 'sapaan' di medan tempur.

Rusia terus merangsek, Ukraina 'menjerit' kepada Barat ihwal bantuan senjata.

Manakala tak ada senjata mengalir untuk pasukan Ukraina maka mungkinkah perang akan berhenti?

Baca Juga: Tentara Ukraina sebut tank Leopard 2 Jerman seperti Mercedes

Dmitry Medvedev, wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, melontarkan pernyataan menarik soal itu.

"Jika Amerika Serikat (AS) berhenti memasok senjata ke Kyiv, maka perang di Ukraina akan berakhir," kata Dmitry Medvedev pada Rabu, dikutip dari Anadolu Agency pada Jumat, 24 Februari 2023.

Medvedev mengatakan di Telegram bahwa Putin mengumumkan keputusan yang telah lama tertunda untuk menangguhkan partisipasi Rusia dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (START), sementara Biden berbicara tentang rakyat Rusia di depan kerumunan orang Polandia.

Baca Juga: Puluhan ribu warga Korea Utara terancam radiasi di dekat lokasi uji coba nuklir

Medvedev juga mengatakan bahwa Rusia yang menjauh dari perjanjian START Baru akan memiliki gaung yang sangat besar di seluruh dunia pada umumnya dan di AS pada khususnya.

Soal bantuan senjata juga diungkapkan pihak China, bahwa mengirim senjata ke Ukraina tidak akan membawa perdamaian.

Hal itu untuk menanggapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang bersumpah untuk terus berjuang menjelang peringatan satu tahun perang tersebut karena negara-negara Barat berjanji untuk mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.

Baca Juga: Ngeri! Korea Utara peringatkan AS, Pasifik bakal menjadi 'jarak tembak' rudal balistik ICBM

China telah mengatakan kepada PBB bahwa satu tahun memasuki perang Ukraina, "fakta brutal menawarkan banyak bukti bahwa pengiriman senjata tidak akan membawa perdamaian".

“Menambahkan bahan bakar ke api hanya akan memperburuk ketegangan. Memperpanjang dan memperluas konflik hanya akan membuat orang biasa membayar harga yang lebih mahal,” kata Wakil Duta Besar China untuk PBB Dai Bing kepada Majelis Umum PBB pada Kamis, dikutip dari Reuters pada Jumat.

Ukraina Luncurkan Uang Kertas Baru di Tengah Perang

Saat perang tidak menunjukkan isyarat untuk berhenti, Bank sentral Ukraina meluncurkan uang kertas baru.

Baca Juga: Masih banyak belum ditemukan di balik reruntuhan saat korban tewas akibat gempa Turki-Suriah lewati 45 ribu

Peluncuran itu untuk menandai peringatan pertama invasi Rusia, dengan satu sisi menggambarkan tiga tentara mengibarkan bendera nasional.

Sisi lain dari uang kertas 20-hryvnia menampilkan gambar dua tangan yang diikat dengan selotip, sebuah kiasan yang jelas untuk dugaan kejahatan perang yang dituduhkan Kyiv oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Moskow membantah tuduhan itu. "Untuk menandai peringatan perang, kami memutuskan untuk meluncurkan uang kertas peringatan yang akan menggambarkan pada selembar kertas kecil satu tahun emosi, pola, konten, dan hal-hal ikonik," kata Gubernur Bank Nasional Ukraina Andriy Pyshnyi, dikutip dari Zeenews.india pada Jumat.

Bank sentral telah bekerja keras sejak invasi besar-besaran pada 24 Februari tahun lalu untuk menjaga ekonomi tetap bertahan dan menjaga stabilitas.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler