Network
WartaBulukumba - Turki dan Suriah hari ini masih diselubungi wajah duka yang mengepul dari abu dan puing-puing, sementara di bawah reruntuhan masih ada ratusan hingga ribuan korban yang tidak atau belum sempat diselamatkan.
Di Kahramanmaras, kota di Turki yang dilanda guncangan paling parah, ratusan keluarga tinggal di tenda-tenda yang didirikan di stadion dalam cengkeraman suhu beku, bangunan-bangunan kosong dengan dinding robek.
Sebagaimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengatakan bahwa gempa bumi mematikan di Turki dan Suriah merupakan bencana alam terburuk di kawasan itu dalam seratus tahun terakhir.
"Kami menyaksikan bencana alam terburuk di wilayah Eropa selama satu abad. Kami masih mempelajari besarnya bencana ini. Kerugian yang sebenarnya belum diketahui," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge, dikutip dari Deutsche Welle pada Rabu, 15 Februari 2023.
Bangunan-bangunan yang rapuh?
Dikutip dari Al Jazeera pada Rabu, saat orang-orang duduk termangu menantikan untuk melihat apa yang dapat mereka peroleh kembali dari hidup mereka, ekspresi mereka berkutat dari kemarahan hingga pengertian.
