Sepuluh tahun setelah bencana Fukushima, Jepang mengenangnya serupa 'nuklir buatan manusia'

- 9 Maret 2021, 16:04 WIB
Satu Dekade Tsunami Jepang, Seorang Pemilik Volkswagen Golf Terharu Mobilnya Ditemukan
Satu Dekade Tsunami Jepang, Seorang Pemilik Volkswagen Golf Terharu Mobilnya Ditemukan /Youtube KyodoNews

WartaBulukumba - Tatkala gempa bumi dan tsunami besar meluluhlantakkan Jepang pada 11 Maret 2011, menghancurkan kota-kota dan memicu krisis nuklir di Fukushima, dunia seolah menyaksikan bencana nuklir terburuk di dunia sejak peristiwa Chernobyl.

Gempa berkekuatan 9,0 skala Richter menghantam pantai timur laut, menewaskan hampir 20.000 orang dan melumpuhkan pabrik Fukushima Dai-ichi. Lebih dari 160.000 penduduk melarikan diri saat radiasi dimuntahkan ke udara.

Bukan hanya rakyat, pada saat itu, banyak pejabat termasuk Perdana Menteri Naoto Kan pun  harus dievakuasi.

Baca Juga: Sebanyak 242 polisi di Bulukumba divaksin, Pak Kapolres menjadi peserta pertama

“Fukushima memiliki tanda-tanda sisa sejarah energi nuklir,” kata Kiyoshi Kurokawa, kepala investigasi yang menyimpulkan bencana itu “buatan manusia yang mendalam”.

Mengutip Reuters, Selasa 9 maret 2021, pemerintah Jepang telah menghabiskan triliunan yen untuk membangun kembali wilayah Tohoku yang hancur akibat tsunami, tetapi daerah di sekitar pembangkit listrik Fukushima tetap terlarang

Jepang kembali memperdebatkan peran tenaga nuklir dalam bauran energinya karena negara miskin sumber daya itu bertujuan untuk mencapai netralitas karbon bersih pada tahun 2050 untuk melawan pemanasan global. Tetapi survei TV publik NHK menunjukkan 85% kekhawatiran publik tentang kecelakaan nuklir.

Baca Juga: Pelatihan literasi digital bagi UMKM, kolaborasi Bukalapak dan Microsoft melalui 'Belajar Digital Bareng'

“Sepuluh tahun telah berlalu dan beberapa orang telah melupakannya. Semangat itu hilang, ”kata Yu Uchiyama, seorang profesor ilmu politik Universitas Tokyo. 

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x