Network
WartaBulukumba - Dinding-dinding retak, jendela pecah, terdengar gemuruh tanah longsor. Fukushima panik. Para penghuninya tahu, mereka paling dekat dengan pusat gempa. Lebih dari 100 orang terluka.
Tidak jauh dari pusat gempa, Hoshino, 46, harus menyapu pecahan kaca dari sekitar 20 botol wiski yang pecah ke dalam kantong sampah di barnya di jalan belakang di kota Iwaki, sekitar 200 km (120 mil) di utara Tokyo.
Gempa Jepang membawa kembali kenangan kelam akan tsunami 2011 yang mematikan di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Baca Juga: Ternyata Amanda Manopo pernah nyaris mundur dari Ikatan Cinta
Dikutip WartaBulukumba dari Reuters, Hoshino mengatakan gempa hari Sabtu 13 februari 2021 membawa kembali kenangan yang menakutkan.
Aroma alkohol memenuhi bar kecil pada hari Ahad ketika Aoi Hoshino menyapu gelas dari botol wiski yang pecah dalam gempa bumi yang kuat malam sebelumnya, yang tampaknya merupakan gempa susulan dari gempa dahsyat yang melanda daerah Fukushima pada tahun 2011.
Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter itu menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA) sebagai gempa susulan dari gempa berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011 yang memicu tsunami, menewaskan hampir 20.000 orang di sepanjang timur laut Jepang, dan kecelakaan nuklir Fukushima, yang terburuk di dunia dalam 25 tahun.
Baca Juga: Militan Irak ditengarai sebagai pelaku pembunuhan 13 warga Turki
“Tubuh saya segera bereaksi, dan saya tidak bisa berhenti gemetar. Kakiku juga gemetar, tapi aku tidak bisa mengukur apakah lebih aman lari atau tetap di dalam, jadi aku akhirnya melakukan tarian kecil yang aneh, ”katanya sambil terkekeh.
