China: Jepang memiliki sejarah yang tidak terhormat

- 5 Februari 2021, 21:53 WIB
Polemik terkait Laut Cina Selatan kembali memanas usai China dan AS sama-sama saling unjuk kekuatan militernya.
Polemik terkait Laut Cina Selatan kembali memanas usai China dan AS sama-sama saling unjuk kekuatan militernya. /Petty Officer 2nd Class Erica Be/USS RONALD REAGAN (CVN 76)

WartaBulukumba - Sebagai wilayah yang disengketakan Laut China Selatan terus menunjukkan suhu tinggi dalam psywar. Jepang dinilai memiliki sejarah yang tidak terhormat, dan tidak dalam posisi yang tepat untuk memberikan komentar yang tidak bertanggung jawab kepada China.

Hal itu ditegaskan melalui Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang. Sebuah tudingan diarahkan ke Jepang oleh negara itu. China menuduh Jepang berusaha memperkeruh situasi yang sedang memanas di wilayah sengketa tersebut.

Pernyataan China dipantik oleh pernyataan Jepang sebelumnya bahwa mereka akan menggelar patroli pelatihan bersama dengan Amerika Serikat di wilayah yang sedang disengketakan itu.

Baca Juga: Pandemi akibatkan Rumah Sakit di Bulukumba krisis stok darah!

"Masalah mengenai Laut China Selatan harus diselesaikan melalui pembicaraan antara pihak-pihak yang terlibat secara langsung. Negara-negara di kawasan tersebut telah mencapai konsensus. Jepang membuat kekacauan selama periode waktu yang sama ini, mencoba untuk membingungkan situasi dengan dalih bertindak untuk komunitas internasional," ujar Lu Kang.

Selain itu ia juga menyebut bahwa tindakan Jepang hanya mendorong negara lain menjauh darinya, dan telah gagal memaksa negara lain untuk melihat sudut pandangnya.

Dikutip WartaBulukumba dari Pikiran-Rakyat.Com dalam artikel berjudul  "Sebut Buat Kekacauan, China: Jepang Seharusnya Tidak Ikut Campur Masalah Laut China Selatan," Lu Kang juga memperingatkan Jepang dalam dua aspek.

Baca Juga: Kapal peneliti China sedang menguak sumber daya alam di bawah perairan Filipina?

“Saya memperingatkan Jepang dalam dua aspek. China tegas dalam tekadnya untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan maritimnya. China akan melakukannya. bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas dengan negara-negara Asia Tenggara," tuturnya.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah