Joe Biden peringatkan Militer Myanmar: harus mundur

- 6 Februari 2021, 02:04 WIB
Ilustrasi kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemimpin Myanmar./
Ilustrasi kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemimpin Myanmar./ /Reuters/Stringers

WartaBulukumba - Kecurangan dan pelanggaran lainnya dalam pemilu di Myanmar tahun lalu dijadikan alasan utama militer Myanmar untuk 'mengendalikan dan mengarahkan negara' dengan cara awal berupa kudeta.

Reaksi Amerika Serikat (AS) melalui pernyataan Presiden AS, Joe Biden adalah bahwa militer Myanmar harus melepaskan kekuasaan dan membebaskan para pejabat yang mereka tahan. saat memberikan pidato pertama terkait kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada Kamis, 4 Februari 2021 waktu AS.

"Tidak ada keraguan bahwa kekuatan demokrasi tidak pernah berusaha untuk mengesampingkan keinginan rakyat atau berusaha untuk menghapus hasil pemilu yang kredibel," kata Biden.

Baca Juga: Obsesi Amerika Serikat Menantang Seterunya di Laut China Selatan

Dilansir WartaBulukumba dari Pikiran-Rakyat.Com dalam artikel berjudul "AS Turun Tangan dalam Kudeta di Myanmar, Joe Biden Beri Peringatan: Militer Harus Mundur"Biden juga mengatakan pemerintahannya turun tangan dan sedang bekerja dengan sekutu, mitra untuk mengatasi pengambilalihan jenderal militer Myanmar yang menangkap pemimpin terpilih dan peraih Nobel Aung San Suu Kyi serta warga sipil lainnya.

"Militer Burma harus melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut dan membebaskan para pendukung dan aktivis serta pejabat yang telah mereka tangkap, mencabut pembatasan telekomunikasi dan menahan diri dari kekerasan."

Komandan Angkatan Darat Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan pada hari Senin, 1 Februari 2021 lalu. Dia mengatakan ada ketidakberesan dalam pemilihan November 2021 yang dimenangkan telak oleh partai Aung San Suu Kyi dengan telak.

Baca Juga: Sekjen Demokrat: Moeldoko terlibat langsung dalam upaya kudeta, ada panjar 25 persen

Sementara komisi pemilihan Myanmar mengatakan pemungutan suara itu adil.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x