Kecurangan pemilu, alasan militer Myanmar lakukan kudeta

- 1 Februari 2021, 19:46 WIB
Militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta terhadap pemerintah pemenang Nobel Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis, yang ditahan bersama dengan para pemimpin lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) miliknya dalam penggerebekan pada Senin dini hari, 1 Februari 2021
Militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta terhadap pemerintah pemenang Nobel Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis, yang ditahan bersama dengan para pemimpin lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) miliknya dalam penggerebekan pada Senin dini hari, 1 Februari 2021 /STRINGER/REUTERS

WartaBulukumba - Pemilu yang digelar di Myanmar beberapa waktu lalu dianggap curang oleh militer Myanmar. Itu menjadi alasan utama untuk membenarkan aksi kudeta militer pada Senin 1 Februari 2021 dini hari.

Keadaan darurat pun diumumkan oleh militer di hari yang sama setelah melakukan penahanan terhadap para pemimpin senior pemerintah, sebagai tanggapan atas dugaan kecurangan selama pemilihan umum tahun lalu.

Stasiun televisi milik militer mengatakan, kekuasaan telah diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal Min Aung Hlaing.

Baca Juga: Sosok inilah yang memantik gejolak di Myanmar

Menurut beberapa saksi mata, tentara dikerahkan di luar Balai Kota di kota utama Myanmar, Yangon. Belasan tentara berada di depan gedung pemerintahan kota, sementara beberapa truk dan van militer berdiri di dekatnya.

Juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi menyebut, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan pada Senin dini hari.

 

Juru bicara Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters melalui telepon, bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya telah ditahan.

Baca Juga: Myanmar memanas, WNI harus waspada

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah