Inilah empat seniman dan budayawan Bulukumba yang pernah diganjar Celebes Award

- 31 Desember 2022, 15:13 WIB
Inilah empat seniman dan budayawan Bulukumba yang pernah diganjar Celebes Award . Foto (searah jarum jam) Dharsyaf Pabottingi, Muhammad Arief Saenong, Fahmi Syariff dan Mahrus Andis)
Inilah empat seniman dan budayawan Bulukumba yang pernah diganjar Celebes Award . Foto (searah jarum jam) Dharsyaf Pabottingi, Muhammad Arief Saenong, Fahmi Syariff dan Mahrus Andis) /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Bulukumba memiliki mereka sebagai aset terpenting dalam ruang seni dan budaya. Dulu, kini dan nanti.

Di pelataran sejarah dan apresiasi terhadap karya-karya dan dedikasi terhadap seni, sastra dan budaya di Kabupaten  Bulukumba Sulawesi Selatan, ada empat manusia "inspiring Bulukumba" yang pernah diganjar Celebes Award.

Mereka ini adalah empat seniman, sastrawan dan budayawan Bulukumba yang pernah menerima Celebes Award dari Gubernur Sulawesi Selatan dalam periode yang berbeda-beda.

Baca Juga: Mengenal lebih dalam Dharsyaf Pabottingi, sosok seniman komplit dari Bulukumba

Celebes Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan yang dikoordinasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel kepada seniman-seniman Sulsel yang berkecimpung di bidang sastra, seni tari, musik, teater, seni rupa, dan kritikus seni dan sastra.

Dikutip dari laman Kemdikbud.go.id, pemberian Celebes Award ini pertama kali dihelat tahun 2000. Pada awalnya, penghargaan Celebes Award diberikan setiap tahun sekali dan rutin dilaksanakan sampai tahun 2005.

Pada tahun 2006—2007 sempat terjadi kevakuman. Hal ini sengaja dilakukan agar penilaian terhadap karya para seniman lebih objektif dan lebih mempertimbangkan kualitas.

Baca Juga: 43 tahun Teater Kampong di Bulukumba membersamai karya-karya monumental dan kini sudah generasi keempat

Sejak pemberian terakhir pada tahun 2005, pihak penyelenggara sepakat agar pemberian Celebes Award dilaksanakan setiap dua tahun sekali.

Celebes Award bertujuan untuk mengapresiasi karya orang-orang yang berkecimpung di bidang seni untuk dapat memotivasi para seniman, khususnya seniman muda dapat lebih giat dalam berkarya. Penghargaan ini berupa uang dan tropi.

Kriteria penilaian dalam Celebes Award adalah: konsep berkesenian, karya cipta utama, karya tulis, piagam penghargaan, biodata, jangka waktu berkesenian, dan bidang konsentrasi seni yang ditekuni.

Baca Juga: Menemu kenali salah satu tabiat siluman parakang melalui cerbung sastrawan Bulukumba, Mahrus Andis

Berikut empat seniman, sastrawan dan budayawan Bulukumba yang tercatat dalam sejarah pernah menerima Celebes Award.

1. Fahmi Syariff

Fahmi Syariff adalah seorang teaterawan yang menulis banyak naskah drama. 

Fahmi Syariff menerima Celebes Award dari Gubernur Sulsel pada 2002 untuk kategori teater.

Baca Juga: Puisi ini ditulis Mahrus Andis sebelum pemakaman Fahmi Syariff di Ponre Bulukumba

Dalam dua kali festival teater se-Sulawesi Selatan, terpilih sebagai Aktor Terbaik (1971) dan Aktor Pembantu Terbaik (1977). Kritiknya Sinetron IS: Obsesi dalam Bahasa Gambar yang Naratif terpilih sebagai Pemenang II Sayembara Kritik Sinetron TVRI (1991).

Fahmi Syariff tutup usia pada Selasa, 15 November 2022.

Untuk lebih menemukenali sosok Fahmi Syariff, Anda bisa membacanya di link ini.

Baca Juga: Mengulik Doel dan karya-karya seniman Bulukumba ini dalam pameran tunggal di Yogyakarta

2. Mahrus Andis

Mahrus Andhis adalah se sosok penyair produktif yang lahir di Ponre Kabupaten Bulukumba, 20 September 1958.

Pemilik nama lengkap Drs. Andi Mahrus Syarief ini pernah mengasuh acara Serambi Budaya di RRI Makassar dan Apresiasi Budaya di TVRI stasiun Makassar (1982-1984).

Pada tahun 2004, untuk karya-karya dan dedikasinya Mahrus Andis memperoleh Celebes Award dari Gubernur Sulawesi Selatan di bidang karya sastra.

Sosok dan sekelumit karya Mahrus Andis bisa ditelusuri melalui link ini.

3. Dharsyaf Pabottingi, teaterawan

Budayawan, seniman dan akademisi asal Bulukumba Sulawesi Selatan ini mengembuskan nafas terkahir pada Selasa, 15 November 2022 di Makassar.

Dharsyaf Pabottingi berusia 50 tahun pada saat terpilih sebagai penerima Celebes Award dari Gubernur Sulawesi Selatan pada tahun 2004.

Kita bisa lebeih mengenal lebih dalam sosok Dharsyaf Pabottingi di link ini.

4. Muhammad Arief Saenong,

Muhammad Arief Saenong adalah juga seorang pensiunan guru. Lahir di tengah komunitas Panritalopi di Ara, Bontobahari  Kabupaten Bulukumba, 14 Juni 1942.
 
Muhammad Arief Saenong meninggal dunia pada Jumat malam, 4 November 2022

Pada 1992 pemerhati budaya khususnya pinisi ini mendapat kepercayaan menjadi narasumber dan memandu pembuatan film dokumenter “Adat Pembuatan Pinisi” oleh Pustekkom Depdikbud.

Pada 2001, bukunya yang berjudul “Pinisi Perahu Khas Sulawesi Selatan” diterbitkan oleh Proyek Pembinaan Sejarah Purbakala dan Permuseuman Sulawesi Selatan.

Pada November 2007, memenangkan sayembara penulisan naskah buku nonfiksi yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas dengan judul “Pinisi Perahu Tradisional Bugis Makassar”.

Sebulan kemudian, Desember 2007 ia diganjar penghargaan “Celebes Award” dari Gubernur Sulawesi Selatan di Bidang Kebudayaan. Tahun 2010 ia menulis buku Komunitas Ammatowa dan Pasang Ri Kajang.

Buku karyanya pada tahun 2013, “Pinisi: Paduan Teknologi dan Budaya” merangkum simpulan awal beberapa pakar bahwa buku tersebut merupakan referensi terlengkap tentang Pinisi. 

Untuk mengenal sosok ini lebih dalam, Anda bisa baca di link ini.***

 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x