Di Indonesia, fenomena ini terakhir kali terlihat pada 16 Maret 2016. Catatan astronomi dan sejarah menunjukkan bahwa GMT telah digunakan untuk memahami lebih banyak tentang tata surya kita.
Selama GMT, ilmuwan mampu mengamati korona Matahari – lapisan luar yang biasanya tersembunyi oleh cahaya Matahari yang menyilaukan.***