Siap-siap! Badai Matahari 2024 bisa memicu kiamat internet berbulan-bulan

- 14 Januari 2024, 22:16 WIB
Ilustrasi badai Matahari.
Ilustrasi badai Matahari. /NASA

WartaBulukumba.Com - Di tengah keheningan kosmos, badai Matahari mengamuk, melontarkan 'kilatan kemarahan' ke arah Bumi. Dunia digital, yang selama ini menjadi nadi peradaban, mendadak terhenti. Layar-layar menjadi hitam, komunikasi terputus, dan kegelapan informasi menyelimuti Bumi. Kiamat internet bukan lagi mitos, melainkan kenyataan yang mengejutkan, mengubah tatanan dunia dalam sekejap. 

Terpaan badai Matahari, fenomena alam yang mengagumkan sekaligus mengkhawatirkan, sejak jauh hari sudah diperkirakan akan mencapai puncak intensitasnya pada tahun 2024. Yang tak kalah mencemaskan adalah "Internet Apocalypse", badai Matahari merusak internet.

Menurut prediksi terbaru dari NOAA's Space Weather Prediction Center (SWPC), dikutip dari laman Swpc.noaa.gov, siklus matahari ke-25 ini akan mencapai puncaknya antara Januari dan Oktober 2024 dengan jumlah bintik matahari maksimum antara 137 dan 173.

Hal ini menandakan peningkatan aktivitas matahari yang lebih cepat dan kuat dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Baca Juga: Badai matahari akan mengakibatkan kiamat internet berbulan-bulan

Teknologi Prediksi dan Persiapan

Ditakik dari laman Nasa.gov, NASA telah mengembangkan sebuah model komputer yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan data satelit untuk memberikan peringatan dini akan cuaca angkasa yang berbahaya, termasuk badai matahari.

Model ini menggunakan AI untuk menganalisis pengukuran angin matahari dari pesawat ruang angkasa dan memprediksi di mana badai matahari akan menghantam.

Pendekatan ini mirip dengan sirine tornado yang digunakan untuk peringatan dini badai di daratan Amerika.

Baca Juga: Alien mungkin mengirimkan sinyal menggunakan matahari, kata astronom

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x