Ilhamsyah, Bulukumba-Sinjai dan gagasan 'Parlemen Santri'

27 Agustus 2023, 18:36 WIB
Penggagas 'Parlemen Santri', Ilhamsyah (jubah putih) caleg DPRD Sulsel pada Pileg 2024 untuk Dapil V Bulukumba-Sinjai. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Di era Orde Baru, saat kampus merah Unhas Makassar di era 1990-an dengan atmosfer geliat pergerakan mahasiswa, dia lelaki muda slengean dengan rambut gondrong lurus terurai. Yang pernah mengalami masa muda di era itu, terutama di sepanjang Bulukumba-Sinjai,  sebagian pasti mengenalnya dengan nama Ilack.

Namanya Ilack Kavalera saat sering siaran di radio kampus Swaka FM di Unhas Makassar, bersama Syamsir Anchi dan beberapa aktivis mahasiswa lainnya. Dialah Ilhamsyah, di hari-hari ini, orang-orang di Bulukumba-Sinjai hingga berbagai daerah lainnya di Sulsel mengakrabinya dengan sebutan Ustadz Ilack atau Ustadz Ilhamsyah.

Kini dia lelaki berjubah putih dengan sorban putih senantiasa setia memeluk rambutnya, membungkus pula gagasan-gagasan segar yang kerap ditimpali dalil-dalil agama Islam. Ilhamsyah, namanya.

Baca Juga: Bergerak karena Panggilan Allah untuk Dapil V Bulukumba-Sinjai: Ilhamsyah bertekad bentuk 'Parlemen Santri'

Pada tiap tatapannya, ada kedalaman yang menghunjam hati siapa pun yang bertemu dengannya. Wajahnya, sebuah kanvas emosi yang begitu mengesankan, dihiasi oleh janggut yang terpelihara dengan rapi, mencerminkan kebijaksanaan dan ketenangan.

Kesan itu kembali terhampar dalam bincang-bincang santai dengan Ilhamsyah ketika bertemu dengan beberapa awak media di Kedai Rira Desert, yang terletak di kampus Unhas Tamalanrea, pada hari Ahad, tanggal 27 Agustus 2023.

Yang juga menarik perhatian adalah celana cingkrang yang ia kenakan dengan penuh kebanggaan. Senyumnya yang khas masih seperti dahulu. Tak berubah. Terkecuali kerutan-kerutan di dahi dan wajahnya yang kian menegaskan perjalanan usia dan pengalamannya, termasuk pengembaraan dalam ilmu agama.

"Keadaan yang diiringi ridha Allah membuat segala rintangan terasa seperti embusan angin yang lembut, dan jalan hidup terbuka begitu luas. Semua itu akan datang dengan sendirinya," ujar Ilhamsyah.

Baca Juga: Menakar peluang 8 kandidat cawapres di bursa Pilpres 2024! Siapa terkuat?

Mendirikan Beberapa Pondok Pesantren

Ketika waktu berjalan mundur ke era reformasi, mengingatkan banyak teman-temannya akan sosok muda yang penuh semangat, terkenal dengan penampilannya - celana robek di bagian lutut dan rambut panjang yang menjuntai.

Namun, perjalanan hidupnya bergeser dalam kedalaman yang tak terkira sejak tahun 2004. Perubahan ini bukanlah sekadar refleksi fisik, melainkan perubahan jiwa yang terlahir dari panggilan spiritual yang tiada tanding - sebuah panggilan dari Yang Maha Kuasa.

Sejak saat itu, hidupnya telah diselimuti oleh pencarian akan ilmu agama dan hasrat untuk berdakwah di jalan agama Islam. Namun, perjalanan hidupnya tak berhenti di situ. Ilhamsyah menjadi pionir yang mengawali langkah penting dalam mendirikan berbagai pondok pesantren di daerah-daerah seperti Bulukumba, Sinjai, dan Lutra.

Baca Juga: Rocky Gerung sebut Presiden Jokowi 'bajingan' dengan alasan menjual negeri ini ke China

Namun, dorongan untuk menyebarkan pesan-pesan agama dengan caranya sendiri mengantarnya ke panggung politik.

"Agama bukanlah penghalang untuk terlibat dalam dunia politik, selama langkah-langkah tersebut diambil dengan tetap menghormati norma-norma etika yang berlaku. Sepanjang misi dalam politik adalah tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan," tuturnya.

Parlemen Santri

Yang mengemuka adalah gagasannya yang menarik yaitu membentuk "Palemen Santri".

Baca Juga: Mulawarman siap memperjuangkan suara kaum milenial Bulukumba

Ilhamsyah lalu menjabarkan singkat konsep Parlemen Santri yang telah menghantui pikirannya selama ini.

"Gagasan untuk membentuk Parlemen Santri dalam pandangan saya, bahwa para anggota parlemen tak seharusnya hanya terfokus pada urusan dunia semata, tetapi juga pada akhirat. Saya percaya bahwa keseimbangan antara tugas dunia dan tugas akhirat adalah kunci dalam menjalankan peran politik," urainya dengan nada optimis.

Sebagai seseorang mengaku masih awam dalam dunia politik, ia tak gentar menghadapi persaingan dengan anak-anak pejabat, petahana, atau mereka yang memiliki kekayaan berlimpah.

Ilhamsyah mengakui dengan rendah hati bahwa ia hanya akan berusaha semaksimal mungkin, dan sisanya ia serahkan kepada Allah.

"Saya bukanlah individu berkekayaan, bukan pula seorang anak pejabat, dan bukan juga seorang petahana. Namun, jika takdir yang ditulis Allah menghendaki, tak ada hal yang tidak mungkin," tegas pria yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin angkatan 1994 ini.

Ia juga mengungkapkan, kunci kesuksesan terletak pada hubungan harmonis dengan sesama manusia. 

Di tengah-tengah segala kesibukannya, ia tidak pernah melupakan peran utamanya sebagai seorang ustadz yang sederhana dan rendah hati. Ia seringkali diundang untuk memberikan ceramah di masjid-masjid atau menghadiri berbagai acara keagamaan, seperti tausiah dan nasihat-nasihat tentang pernikahan.

Ilhamsyah pun menegaskan,  dirinya tidak pernah menjadikan kemenangan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan tahun 2024 sebagai tujuan akhir.

"Saya hanya akan berusaha dan menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah," ujarnya.

Terkait motivasi lainnya sehingga terjun ke politik, Ilhamsyah mengakui bahwa salah satu inspirasinya datang dari sahabat karibnya, aktivis 98 Syamsir Anchi.

Ilhamsyah, diusung oleh Partai Gelora Indonesia di Daerah Pemilihan (Dapil V) Bulukumba - Sinjai, dengan nomor urut 6 untuk Pileg DPRD Sulsel 2024.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler