Dialog 'Duduk Demokrasi' di akhir tahun: Sebuah 'ruang tanya' oleh Rumah Buku Bulukumba dan Duta Baca Sulsel

- 23 Desember 2023, 15:34 WIB
Ilustrasi demokrasi.
Ilustrasi demokrasi. /Pexels

Baca Juga: Geliat Pejuang Siroh Bulukumba: Semakin seru, kian banyak peserta, bakal menyambangi sekolah-sekolah

Antitesis Terhadap Pesta Demokrasi 2024: Duduk Demokrasi sebagai Bendera Perlawanan

Menyusuri alur percakapan dan gagasan yang diusung, harapan terbesar tersemat pada gagasan bahwa "Duduk Demokrasi" bukan hanya sebuah pertemuan, melainkan sebuah langkah awal dalam melahirkan sikap antitesa, penentangan terhadap pesta demokrasi di tahun 2024 yang mungkin belum sepenuhnya merangkul nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi sejati.

Musakkir Basri, sebagai salah satu figur utama dalam perhelatan ini, menyuarakan pemikirannya tentang arti sejati dari "Duduk Demokrasi". 

"Kami percaya bahwa demokrasi bukan hanya tentang hak memilih, namun juga tentang kewajiban untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung di dalamnya. Duduk Demokrasi adalah langkah pertama kami untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya bertanggung jawab terhadap demokrasi yang sesungguhnya," tuturnya kepada WartaBulukumba.Com pada Sabtu, 23 Desember 2023.

Baca Juga: Prihatin pada kondisi Benteng Senggang di sisi terluar Bulukumba, pasutri ini mendirikan Sekolah Alam

Musakkir Basri pun menekankan, perjumpaan ini merupakan titik awal dari perjalanan yang panjang dan bermakna dalam mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya.

Pesta demokrasi di masa depan bukanlah semata ajang politik, melainkan panggung bagi penghargaan terhadap keanekaragaman pandangan, nilai-nilai kemanusiaan, serta kesadaran kolektif akan tanggung jawab kita sebagai warga negara.

Tujuan utama pertemuan ini adalah memberdayakan masyarakat dalam memahami esensi prinsip-prinsip demokrasi yang sesungguhnya, sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sehingga, diharapkan bahwa pertemuan online ini akan meninggalkan jejak yang menginspirasi pada saat kita merayakan peristiwa bersejarah berdasarkan landasan Pancasila.

"Diskusi 'Duduk Demokrasi' diharapkan akan menebar pengaruh positif, mendorong masyarakat untuk memaknai demokrasi sebagai panggilan kemanusiaan, bukan sekadar ajang pesta politik," tandasnya.

"Duduk Demokrasi", sebuah ruang bagi setiap individu untuk merenungkan dan bertanggung jawab atas esensi demokrasi itu sendiri, guna mewujudkan perayaan demokrasi yang sejati dan berbasis kemanusiaan.***

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah