Gegara penonton berselfie ria, para pebalap Tour de France saling bertabrakan

29 Juni 2021, 14:16 WIB
Tour de France merupakan salah satu laga olahraga sepeda paling bergengsi. /Pexels

WartaBulukumba - Wanita itu membawa papan karton bertuliskan "Ayo Kakek dan Nenek" dalam bahasa Jerman sambil menatap ke kamera membelakangi laju sepeda.

Akibat ulah penonton wanita itu sebuah kecelakaan massal terjadi.

Pebalap Jerman, Tony Martin menabrak wanita itu. Sontak pebalap lain di belakang Tony Martin jatuh saling bertabrakan.

Etape satu Tour de France itupun berlangsung kacau balau pada Sabtu 26 Juni 2021.

Baca Juga: Lebih 448 juta serangan siber terjadi di sepanjang Januari-Mei 2021

Dikutip WartaBulukumba.Com dari Daily Star, Selasa 29 Juni 2021, Direktur Balapan Tour de France 2021, Pierre-Yves Thouault menyatakan akan mengajukan tuntutan kepada penonton wanita yang menyebabkan kecelakaan itu.

Dia bahkan menyebut wanita itu telah melakukan aksi yang gila. Karena bagaimana pun, Tour de France merupakan ajang untuk belapa sepeda, bukan penonton.

“Kami melakukan ini agar kelompok minoritas orang yang melakukan ini tidak merusak pertunjukan untuk semua orang," kata Pierre-Yves Thouault.

Baca Juga: Buah lokal hingga impor tersedia di sini, O'Delicious di Palampang

Polisi sebelumnya sempat menetapkan wanita tak dikenal yang menggunakan jas hujan berwarna kuning itu sebagai buronan.

Dikutip dari Reuters, Selasa, pebalap sepeda Belgia Tim Merlier pada Senin menjuarai etape tiga yang menempuh rute 182,9km dari Lorient ke Pontivy, Prancis, pada saat sejumlah pebalap top seperti Geraint Thomas dan Primoz Roglic mengalami kecelakaan.

Baca Juga: Singapura berdamai dengan Covid-19, karantina wisatawan dan pengumuman data kasus harian dihilangkan

Pebalap tim Alpecin-Fenix itu memimpin finis 1-2 di depan kompatriot Jasper Philipsen ketika Caleb Ewan yang pada pralomba difavoritkan sebagai juara, menabrak dek beberapa meter menjelang finish.

Pebalap Prancis Nacer Bouhanni melengkapi podium pada peringkat tiga. Thomas mengalami kecelakaan namun mampu kembali ke atas sepedanya setelah ditangani dua dokter. Juara Tour 2018 itu menabrak papan pada km 37 dari etape datar itu memegangi bahu kanannya yang kesakitan.

Tour de France yang dalam bahasa Indonesia berarti tur Prancis ini merupakan kejuaraan balap sepeda paling bergengsi dan terbesar di dunia. Kejuaraan diadakan setiap tahun sejak 1903, namun pernah berhenti saat Perang Dunia I dan II.

Kejuaraan sepeda terbesar di dunia ini berawal dari ide untuk meningkatkan penjualan koran milik seorang jurnalis dari koran L'Auto pada November 1902. Untuk melakukan promosi tersebut dirinya mengadakan balap sepeda agar bisa diberitakan ke seluruh penjuru negeri.

Baca Juga: Sinopsis Chainsaw Man, anime terbaru 2021 tentang para pemburu iblis

Kemudian pada Januari 1903 diadakan Tour de France dengan diikuti oleh 39 peserta menggunakan format yang masih sederhana.

Pada Tour de France pertama yang diadakan pada 1903 jarak yang ditempuh yaitu 2.428 km. Sedangkan pada masa sekarang kejuaraan sepeda ini biasanya diikuti 20-22 tim dengan masing-masing terdiri dari 9 pebalap yang beradu cepat sepanjang 3.500 km, melewati jalur berkelok diselingi naik-turun bukit di penjuru Prancis selama tiga minggu. 

Padahal, sebelum tahun 1936, teknologi justru dilarang untuk digunakan di ajang balapan ini. Perkembangan pada peralatan sepeda tersebut juga membuat rata-rata kecepatan pebalap menjadi meningkat.

Baca Juga: Resep terung penyet sambal ebi, dijamin selera makan Anda bertambah tiga kali lipat

Tour de France ini juga pernah menghebohkan dunia dengan dicabutnya 7 gelar juara pebalap Amerika Serikat Lance Armstrong karena memakai doping. Akibatnya, dari 8 kali kemenangan, gelar juara miliknya tinggal tersisa 1 gelar.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler