Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu sudah capai 200 hektar: Petugas memadamkan api dengan gepyok

- 3 Oktober 2023, 06:00 WIB
Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu Ngawi: Petugas berjuang memadamkan api dengan gepyok
Kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu Ngawi: Petugas berjuang memadamkan api dengan gepyok /Jurnal ngawi

Awalnya, seluas 30 hektar lahan terbakar di hutan dan lahan Gunung Lawu di Kabupaten Ngawi Jawa Timur pada Kamis, 28 September 2023 pukul 12.15 WIB.

Mengutip Bnpb.go.id pada 30 September 2023, berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah terdampak meliputi Kecamatan Jogorogo, Desa. Giri Mulyo. Dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. 

Gunung Lawu yang menjulang tinggi di kawasan Ngawi selalu menjadi saksi bisu keindahan alam. Namun, beberapa hari terakhir, gunung yang memiliki hutan lebat di lerengnya ini mengabarkan cerita yang menyedihkan. Hutan tersebut terbakar, mengancam kekayaan alam dan ekosistem yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Luas lahan untuk proyek di Pulau Rempang hanya 7.500 hektar! Mengapa harus ada penggusuran?

Petugas Memakai Gepyok

Peristiwa kebakaran hutan di Gunung Lawu Ngawi ini menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Para petugas gabungan, termasuk pemadam kebakaran, relawan, dan petugas konservasi, berjibaku untuk memadamkan api yang merajalela. Mereka juga berusaha keras mencegah api menjalar ke kawasan lain yang masih terjaga.

Kondisi cuaca yang kering dan angin kencang menjadi faktor utama yang memicu kebakaran hutan ini. Sejak beberapa hari yang lalu, hujan jarang turun di kawasan ini, meninggalkan hutan dalam keadaan sangat rentan terhadap kebakaran.

Ditambah lagi, hutan Gunung Lawu Ngawi adalah rumah bagi banyak jenis flora dan fauna langka yang terancam punah. Kebakaran ini menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Namun, di tengah keprihatinan akan kehancuran alam ini, cerita heroik dari para petugas yang berjuang memadamkan api juga menjadi sorotan.

Petugas gabungan berjibaku untuk memadamkan api serta mencegah api menjalar ke kawasan lain. Siang hari, petugas menggali ilaran untuk memutus penyebaran api.

Sedangkan malam hari, petugas memadamkan api dengan cara konvensional, yaitu gepyok, seperti terlihat terlihat dalam sebuah video yang diunggah Antara News pada Senin, 2 Oktober 2023. 

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah