WartaBulukumba.Com - Di pagi yang tenang, ketika matahari masih bersembunyi di balik horizon, bumi Aceh diguncang peristiwa alam yang mendebarkan. Sebuah gempa bumi dengan magnitudo 5.2, seperti dirasakan oleh penduduk setempat, mengirimkan getaran melalui tanah dan jiwa mereka.
Pukul 05.09 WIB, Aceh bergetar. Pusat gempa sekitar 83 kilometer barat daya dari Kota Sabang. Pada kedalaman yang mencapai 102 kilometer di bawah permukaan laut.
Warga Aceh yang telah berpengalaman dengan gempa-gempa besar dalam sejarah mereka merasakan getaran itu. Banda Aceh, kota yang selalu tegar di hadapan peristiwa alam yang mengguncang, kembali merasakan getaran di tanah yang mereka pijak.
Baca Juga: Baznas kirim tim kemanusiaan bantu korban gempa bumi di Maroko
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penilaian dengan tingkat III pada skala MMI (Modified Intensity) di Banda Aceh.
Getaran yang dirasakan oleh warga lokal berkisar dari yang ringan hingga sedang, namun mereka tetap tenang. Mereka tahu bahwa bumi Aceh adalah saksi bisu dari banyak peristiwa serupa di masa lalu.
Tidak ada laporan kerusakan atau korban yang tercatat akibat gempa ini, tetapi ketenangan itu tidak menghilangkan kewaspadaan.
Baca Juga: Gempa bumi guncang Manado, gedung KONI mengalami kerusakan
Aceh, yang terletak di Cincin Api Pasifik yang rentan terhadap gempa bumi, telah mencatat sejarah tragis yang sulit dilupakan.