Network
WartaBulukumba.Com - Maroko mungkin terluka, tetapi semangat kemanusiaan dan kepedulian dapat menyembuhkan luka-lukanya. Pada Jumat malam, 8 September 2023, tanah Maroko bergetar hebat. Terjangan gempa bumi menghancurkan segalanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 300.000 orang di Marrakesh dan sekitarnya terdampak oleh bencana tersebut. Dilaporkan lebih dari 2.000 orang tewas. Angka-angka ini menggambarkan betapa dalamnya tragedi ini, tetapi di balik setiap angka ada manusia yang merasakan kesakitan dan kehilangan.
Uluran bantuan menjulur dari dunia internasional. Sejumlah negara sudah mengirimkan obat-obatan, bahan makanan hingga manusia ke Maroko.
Baca Juga: Gempa bumi Turki-Suriah adalah bencana alam paling mengerikan dalam 100 tahun terakhir
Dalam keadaan genting seperti ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melangkah ke depan sebagai pelindung bagi mereka yang terkena dampak paling parah. Ketua Baznas RI, Noor Achmad, dengan tekad yang kuat, memimpin upaya kemanusiaan untuk membantu mereka yang terluka dan kehilangan rumah mereka.
"Baznas juga telah melakukan koordinasi dengan Duta Besar RI diberkata, Rabat untuk menerjunkan tim kemanusiaan dan bantuan," kata Noor Achmad, dilansir darii Antara pada Senin, 11 September 2023.
Namun, lebih dari sekadar bantuan fisik, Baznas mengirimkan pesan bahwa di saat-saat genting seperti ini, kita semua adalah satu keluarga besar. Mereka mengirimkan bantuan berupa keperluan pokok yang sangat dibutuhkan oleh para korban gempa. Ini adalah tanda kepedulian terhadap kesulitan yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Maroko.
Baca Juga: Korban tewas gempa Turki-Suriah melebihi 50.000 jiwa
Selain itu, Baznas juga akan berupaya menggalang dana dari masyarakat Indonesia untuk membantu korban gempa di Maroko, seperti yang telah mereka lakukan untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah.
