WartaBulukumba - Ali Kalora disebut sebagai teroris memiliki keahlian merakit bom lontong.
Ia juga disebut memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam pelarian.
Untuk menghindar dari kejaran aparat, Ali Kalora kerap menyamar sebagai warga biasa. Kadang menyamar sebagai petani.
Baca Juga: Agar tak ada lagi Gabriela-Gabriela lainnya, Puan minta TNI tumpas habis teroris KKB di Papua
Ali Kalora akhirnya dihentikan oleh Satgas Operasi Madago Raya di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu 18 September 2021 lalu.
Keberadaan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso dan para pengikutnya ini sangat meresahkan masyarakat petani khususnya di wilayah Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Sigi.
"Ekonomi warga Poso menurun karena Aksi teror Kelompok MIT," demikian diungkapkan Yasin Mangun Wakil Bupati Poso usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah terkait penanganan kasus terorisme di Poso, belum lama ini.
Baca Juga: Ada tersangka baru pada kasus kebakaran Lapas 1 Tangerang
Saat ini pemimpin teroris Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora telah tewas bersama anak buahnya Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya
Editor: Muhlis
Sumber: PMJ News