Media asing sorot mahasiswa Aceh usir pengungsi Rohingya

28 Desember 2023, 15:14 WIB
Sejumlah pengungsi Rohingya histeris saat akan dipindah paksa dari penampungan sementara dikarenakan demo mahasiswa /Ampelsa/Antara

WartaBulukumba.Com - Sejumlah wanita dan anak-anak menangis dan menjerit, beberapa histeris. Insiden pengusiran terhadap pengungsi Rohingya di Aceh menyedot perhatian media asing.

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa terhadap kedatangan para pengungsi Rohingya terjadi pada Rabu kemarin.

Media Al Jazeera melaporkan bahwa para mahasiswa Aceh membawa spanduk penolakan terhadap para pengungsi Rohingya dan bahkan melakukan tindakan kasar terhadap mereka.

Baca Juga: Harry, mantan prajurit AS Pro Palestina yang memilih untuk menikmati masa pensiun di Indonesia

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa para mahasiswa menendang barang-barang milik para pengungsi yang terlihat menangis di lantai. Foto-foto aksi para mahasiswa tersebut juga menjadi perhatian media internasional.

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh melakukan demonstrasi menolak kehadiran etnis Rohingya di daerah mereka, bahkan membawa para pengungsi ke kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh.

Diwartakan Antara, Korlap Aksi, T Wariza Ismandar, menyatakan bahwa mereka membawa para pengungsi Rohingya ke kantor tersebut sebagai bentuk aksi.

Baca Juga: Sederet fakta sosok mendiang Zhafirah Zahrim Febrina salah satu korban erupsi Gunung Marapi yang viral

Tanggapan UNHCR 

United Nations High Commissioner For Refugees (UNHCR) menyesalkan tindakan pemindahan paksa yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap 137 pengungsi Rohingya yang ditampung sementara di Balai Meuseraya Aceh pada Rabu.

"Ini merupakan hasil dari kampanye misinformasi, disinfomasi, dan ujaran kebencian secara online yang dikoordinasi untuk menyerang pengungsi dan upaya agar menjelek-jelekkan upaya Indonesia untuk menyelamatkan orang-orang tidak berdaya di lautan," demikian pernyataan UNCHR di laman resminya.

UNHCR menekankan pentingnya perlindungan dari pemerintah Aceh dan penegak hukum terhadap para pencari suaka dan orang yang menangani mereka. Pemindahan paksa tersebut diduga terjadi karena adanya penyebaran misinformasi yang terkoordinasi.

Baca Juga: Berapa gaji PPPK guru dan non guru? Ini rinciannya

Para mahasiswa awalnya melakukan aksi di kantor DPR Aceh sebelum mendatangi Balai Meuseuraya Aceh (BMA) di mana para pengungsi Rohingya tinggal sementara. Setelah tiba di sana, mahasiswa mengarahkan para pengungsi untuk naik ke mobil yang telah disiapkan.

Saat mahasiswa mendekati para pengungsi, terutama perempuan dan anak-anak, terlihat mereka menangis. Meskipun demikian, mahasiswa tetap mengarahkan mereka ke mobil dan membawa mereka ke Kemenkumham Aceh.

Wariza menyebutkan bahwa rencana awal mereka ingin membawa para pengungsi ke kantor Imigrasi, namun karena alasan pembangunan gedung, mereka dialihkan ke Kemenkumham Aceh.

Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah para pengungsi akan diterima di Kemenkumham Aceh atau ada kebijakan lainnya terkait hal tersebut.

Mahasiswa juga menuntut pernyataan penolakan dari DPR Aceh terhadap kehadiran pengungsi Rohingya serta mendesak pemerintah pusat untuk menemukan solusi terkait masalah Rohingya tersebut.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler