Sekali coba dijamin jatuh cinta! Resep kue bolu peca khas Bulukumba

- 16 Februari 2024, 18:23 WIB
Kue bolu peca
Kue bolu peca /Instagram.com/@chaidirhadir

WartaBulukumba - Sajian kue bolu peca adalah salah satu sisi termanis dalam bingkai tradisi masyarakat Bugis Makassar di berbagai ruang interaksi sosial. Mulai hajatan sederhana, pernikahan, hingga acara formil. Di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, kue bolu peca sejak zaman baheula seolah wajib ada dalam hampir semua jenis hajatan.

Kue ini sebenarnya merupakan hasil dari proses akulturasi budaya dan inovasi kuliner yang berlangsung selama berabad-abad. Tidak hanya dihidangkan sebagai makanan, tetapi juga sebagai perwujudan dari nilai-nilai masyarakat Bugis Makassar.

Nilai-nilai ini mencakup keramahtamahan, kesatuan, dan kebersamaan. Kehadiran bolu peca dalam perayaan adat atau pertemuan keluarga menjadi simbol dari kehangatan dan keakraban, mengikat erat setiap individu dalam ikatan sosial yang kuat.

Baca Juga: Resep kue nona manis ala dapur Bulukumba: Siapa yang tahan godaannya?

Persiapan Bahan-bahan

Dalam pembuatan bolu peca, setiap bahan dan setiap langkah memiliki cerita tersendiri yang menunjukkan kekayaan tradisi kuliner Bugis Makassar.

Bahan-bahan dasar seperti tepung beras, tepung terigu, telur ayam, gula merah, gula pasir, vanili, soda kue, dan daun pandan, tidak hanya sekadar komponen resep, melainkan juga merupakan representasi dari kealamian dan kesederhanaan.

Proses pembuatannya dimulai dengan melarutkan gula merah dalam air yang telah ditambahkan daun pandan, memberikan aroma khas yang membangkitkan kenangan akan dapur tradisional.

Baca Juga: Resep kue tarajjong khas Bugis Makassar: Di Bulukumba disebut tarajju atau tarajjo

Tepung beras dan terigu disangrai dengan hati-hati, mengeluarkan aroma gurih yang menjadi ciri khas bolu peca. Penggunaan telur ayam, gula pasir, vanili, dan soda kue dalam adonan bukan hanya untuk mengembangkan tekstur, tetapi juga untuk menciptakan rasa manis yang seimbang.

Setelah adonan dikukus, langkah terakhir adalah menyiramkan gula merah yang telah dilelehkan di atasnya, menciptakan lapisan karamel yang tidak hanya menyenangkan mata tetapi juga menambah kekayaan rasa.

Proses ini, yang tampak sederhana, sebenarnya adalah representasi dari kerja keras dan dedikasi, mencerminkan nilai-nilai masyarakat Bugis Makassar dalam menciptakan karya kuliner yang tidak hanya lezat tetapi juga sarat makna. Berikut secara detil bahan-bahan yang diperlukan dan proses pembuatannya.

Baca Juga: Resep kue bingka ala dapur Bulukumba: Sebuah ode untuk lidah karena rasa tak bisa berbohong

Bahan dan Cara Membuat Bolu Peca

Bahan-bahan

  1. tepung beras: 8 sendok makan, sebagai dasar adonan yang memberikan tekstur lembut.
  2. tepung terigu: 2 sendok makan, untuk menambah kekenyalan.
  3. telur ayam: 4 butir (besar) atau 5 butir (jika kecil), sebagai pengembang alami.
  4. gula merah: 200 gram, jenis yang berwarna cokelat tua untuk rasa manis khas.
  5. gula pasir: 2 sendok makan, menambah kehalusan rasa manis.
  6. vanili: 1 sendok teh, memberikan aroma khas yang menggugah selera.
  7. soda kue: 1 sendok teh, untuk mengembangkan adonan.
  8. air: 700 ml, sebagai pelarut gula.
  9. daun pandan: jumlah secukupnya, memberikan aroma unik dan segar.

Cara Membuat

  1. Campurkan gula merah dengan 700 ml air, tambahkan daun pandan. Masak hingga larut dan kental. Saring dan dinginkan.
  2. Sangrai tepung beras dan terigu dengan api kecil hingga ringan. Jangan terlalu lama agar tidak gosong.
  3. Gunakan mixer untuk mengaduk telur, gula pasir, soda kue, dan vanili hingga mengembang. Gunakan kecepatan tinggi.
  4. Masukkan tepung yang telah disangrai sedikit demi sedikit dalam tiga tahap sambil terus diaduk hingga tercampur rata.
  5. Siapkan loyang yang sudah dilapisi mentega. Tuang adonan dan kukus selama 15-20 menit.
  6. Setelah matang, siram bolu peca dengan larutan gula merah. Simpan di kulkas sebentar, lalu potong-potong dan sajikan dingin.

Demikian resepnya. Silakan dicoba sendiri di rumah Anda. Semoga kue bolu peca yang Anda hasilkan tidak hanya lezat tetapi juga menggambarkan kehangatan dan kekayaan budaya kuliner Bugis Makassar.***(Israwaty Samad)

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah