WartaBulukumba.Com - Salah satu keajaiban kue kopilangi, adalah bukan sekadar camilan, melainkan cerita panjang tentang kehangatan, persahabatan, dan kebersamaan dalam setiap gigitannya. Seolah memetik hamparan cerita dari zaman nenek moyang, kelezatan kue kopilangi memancarkan aroma warisan yang terus hidup dari masa ke masa , termasuk di Kabupaten Bulukumba.
Di antara sentuhan modernitas, kue tradisional khas Bugis Makassar ini tetap menjaga kesucian rasa dan kehadiran megahnya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Bagi masyarakat Bulukumba, kopilangi bukan semata hidangan, melainkan cagar budaya yang dipersembahkan dalam berbagai hajatan. Di sana, kue ini menjadi penghormatan pada setiap momen istimewa, menyatu harmonis dengan secangkir teh hangat atau aroma kopi yang menguar dari gelas.
Baca Juga: Lezat dan menyegarkan! Resep es krim vanila kelapa muda ala Bulukumba
Bahan-bahan
- tepung beras ketan putih
- gula merah
- kelapa setengah tua
- air secukupnya
Cara membuat
Bagaimana sebuah kue dapat memelihara keajaiban tradisi? Bahan sederhana seperti tepung beras ketan putih, gula merah, kelapa setengah tua, dan sentuhan air mampu menciptakan nostalgia yang tak ternilai.
Baca Juga: Resep kue barongko yang asli! Yuk kita bongkar dari emak-emak Bulukumba
Mulailah dengan menyatukan tepung beras ketan dengan air, membentuk bulatan kecil yang kemudian ditekan bagian tengahnya. Parut kelapa setengah tua, dan didihkan gula merah hingga larut sempurna. Dinginkan larutan gula merah ini.
Didihkan air dalam panci, masukkan adonan bulatan kecil yang telah dibentuk sebelumnya, biarkan hingga matang. Tanda kematangan adalah saat adonan muncul dan mengapung di permukaan air. Tiriskan adonan dan gulungkan dalam kelapa parut, taburi gula, dan kue kopilangi siap disajikan.