Beberapa penyebab kematian Ibu hamil dan melahirkan

- 25 Februari 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi ibu melahirkan.
Ilustrasi ibu melahirkan. /Pixabay/Sanjasy/

Selain itu, luka jalan lahir, seperti sayatan pada perineum akibat tindakan episotomi, sisa jaringan plasenta yang tertinggal di dalam rahim atau retensi plasenta. Juga kelainan pada proses pembekuan darah dan karena rahim pecah atau ruptur uteri.

Preeklamsia dan eklamsia

Komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan eklamsia, juga bisa meningkatkan risiko kematian saat hamil.

Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah tinggi, ditemukannya protein dalam urine, dan pada tingkat lanjut, akan terjadi kerusakan organ.

Ketika preeklampsia tidak mendapatkan penanganan yang tepat, akan terjadi eklampsia yang merupakan preeklamsia yang disertai kejang. Kondisi ini berbahaya dan perlu segera ditangani.

Baca Juga: 5 tips menjalani kehamilan sehat di usia tua

Risiko terjadinya preeklamsia lebih tinggi pada wanita yang baru pertama kali hamil, ibu hamil berusia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun.

Selain itu, mengalami kelebihan berat badan, penyakit ginjal, atau diabetes, memiliki riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga, atau hamil bayi kembar.

Riwayat penyakit tertentu

Penyakit yang dialami sebelum dan selama hamil juga bisa meningkatkan risiko kematian ibu saat hamil. Apalagi jika kondisi tersebut tidak mendapat penanganan yang baik.

Baca Juga: Hindari terlalu kurus saat hamil, jika tidak ingin mengalami risiko komplikasi kehamilan

Penyakit yang dimaksud antara lain adalah penyakit ginjal, kanker, jantung, tuberkulosis, malaria, dan HIV AIDS.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Alo Dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x