Pentingnya pendampingan di 1000 Hari Pertama Kehidupan: Apa saja yang perlu dilakukan orangtua untuk baduta?

13 Februari 2024, 15:04 WIB
Ilustrasi pemberian makanan bergizi kepada anak - Pentingnya pendampingan di 1000 Hari Pertama Kehidupan: Apa saja yang perlu dilakukan orangtua untuk baduta? /Dok. Israwaty Samad

WartaBulukumba.Com - Di tengah hamparan waktu yang tak terbatas, 1000 hari pertama kehidupan (HPK) bagaikan sebuah epilog permulaan yang penuh tanya dan harapan. Di fase ini, setiap detik berharga, setiap momen adalah kesempatan yang tak terulang.

Bayi yang baru lahir, layaknya kanvas putih, siap diwarnai dengan berbagai pengalaman yang akan membentuknya. Orang tua, sebagai pelukis utama, memiliki kuasa dan tanggung jawab untuk memberikan sentuhan-sentuhan pertama yang akan menentukan arah perjalanan si kecil.

MPASI yang Bergizi

Data WHO (2022) menyatakan bahwa transisi dari ASI ke MPASI yang kaya zat besi dan zinc dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.

Baca Juga: Manfaat menakjubkan dari daun kelor! Ada dua fakta mencengangkan terkait tanaman ini di Bulukumba

Penelitian menunjukkan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan dapat mengurangi risiko stunting sebesar 32% (WHO, 2021). Kandungan DHA dan ARA dalam ASI juga terbukti meningkatkan perkembangan kognitif bayi, menurut sebuah studi di Journal of Pediatrics (2019).

Sebuah studi di Indonesia menemukan bahwa pemberian MPASI yang beragam dapat mengurangi risiko kurang gizi sebesar 25%.

Setelah bayi berusia enam bulan, babak baru dimulai. Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang dan bervariasi menjadi pentas baru bagi eksplorasi rasa dan nutrisi. MPASI bukan sekadar pemberian makan, tetapi perjalanan penemuan; di mana setiap suapan mengandung zat gizi yang penting untuk pertumbuhan fisik dan kecerdasan.

Baca Juga: 10 manfaat luar biasa daun kelor! Benarkah bisa meningkatkan gairah seksual?

Stimulasi Sesuai Usia

Riset dari Harvard Center on the Developing Child (2020) menunjukkan bahwa stimulasi awal seperti berbicara, membaca, dan bermain dapat meningkatkan konektivitas saraf hingga 25% pada masa awal perkembangan anak.

Setiap tahap usia anak adalah rangkaian petualangan yang unik. Stimulasi yang tepat sesuai usia bukan hanya mengoptimalkan tumbuh kembang, tapi juga merupakan ekspresi kasih sayang yang mendalam. Bermain, bernyanyi, dan berinteraksi dengan anak adalah komposisi indah yang menstimulasi indera dan memperkaya pengalaman belajar si kecil.

Baca Juga: Keajaiban daun 'paipai' yang banyak tumbuh di Bulukumba: Mengatasi kolesterol hingga tekanan darah

Imunisasi Dasar

Data UNICEF (2023) menunjukkan bahwa program imunisasi lengkap dapat mengurangi mortalitas anak di bawah lima tahun hingga 70%. Vaksinasi juga berperan dalam menurunkan prevalensi penyakit yang dapat menyebabkan stunting.

Imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal adalah benteng pertahanan bagi anak dalam menghadapi serangan penyakit. Vaksin-vaksin ini menjadi jembatan kekebalan yang melindungi anak dari penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhannya.

Pemantauan dengan Kartu Kembang Anak

Studi oleh Kementerian Kesehatan RI (2022) menunjukkan bahwa penggunaan KKA secara aktif meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kartu Kembang Anak (KKA) adalah kompas yang menunjukkan arah tumbuh kembang anak. Melalui KKA, orang tua dapat memantau setiap pencapaian dan perkembangan anak, memastikan mereka berada di jalur yang tepat menuju masa depan yang cerah.

ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan adalah pemberian kehidupan yang murni. ASI bukan hanya nutrisi, melainkan perisai pertama yang melindungi bayi dari ancaman stunting dan membangun pondasi otak yang kuat.

Dalam setiap tetes ASI, terkandung kisah cinta seorang ibu, yang memberikan kekuatan dan ketahanan bagi si kecil untuk bertumbuh.***(Israwaty Samad)

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler