WartaBulukumba.Com - Kerap menyepi di sudut kebun yang sunyi, di bawah naungan dedaunan yang rimbun, obat tradisional yang kini meraih pengakuan dalam dunia pengobatan modern ini sangat akrab dengan masyarakat Bugis Makassar, terutama di Kabupaten Bulukumba, yang menyebutnya 'paipai'.
Sejatinya, rasa yang menjalar di lidah saat menyantap daun sambiloto adalah sepat dan pahit yang begitu menggigit. Namun, jangan biarkan rasa 'paipai' membutakan mata terhadap segudang manfaat yang tersembunyi di dalamnya.
Di Bulukumba, ketika seorang individu terkena batuk yang hebat, langkah berikutnya yang diambil oleh warga setempat adalah keluar rumah untuk mencari daun sambiloto. Dengan kelembutan hati, daun pahit itu diberikan untuk dikunyah oleh sang penderita batuk.
Baca Juga: Buah winter melon di Bulukumba disebut kunrulu, inilah sejumlah khasiatnya untuk kesehatan
Tidak hanya itu, masyarakat Bulukumba juga menggunakan daun sambiloto yang telah direbus sebagai solusi untuk mengatasi ruam yang tak tertahankan. Dengan penuh keyakinan, mereka mengoleskan ramuan ajaib tersebut pada kulit yang gatal, menyingkirkan rasa tak nyaman dengan kesembuhan yang dirindukan.
Tak hanya berhenti di situ, penelitian-penelitian yang dilakukan mengungkapkan bahwa daun sambiloto adalah obat tradisional yang mampu secara efektif melawan berbagai penyakit. Sebuah saksi bisu yang berbicara dengan keajaibannya sendiri, daun sambiloto menjadi penawar bagi sejuta masalah kesehatan.
Mengutip laman Exquisitemag.com, daun sambiloto di Afrika digunakan untuk memasak berbagai hidangan dan makanan lezat, tetapi tidak semua orang menyadari banyak manfaat kesehatannya terutama yang diperoleh dari jus daun pahit.
Selama beberapa generasi, daun sambiloto telah menjadi andalan dalam praktik penyembuhan tradisional Nigeria.