Sering buang air kecil tidak tuntas? Berikut penyebabnya!

14 Mei 2022, 07:12 WIB
Ilustrasi rasa nyeri ketika buang air kecil yang biasa disebut disuria. /derneumann/Pixabay/

WartaBulukumba - Merasa ingin buang air kecil, padahal baru saja sudah buang air kecil? Itu salah satu tanda mengalami buang air kecil tidak tuntas.

Buang air kecil atau kencing yang tidak tuntas salah satu tanda terjadi masalah kesehatan, bukan hanya di saluran kemih.

Beberapa gejala lain yang menyertai kencing tidak tuntas misalnya nyeri saat berkemih. merasa ingin buang air kecil terus-menerus, serta aliran urine yang keluar lemah.

Baca Juga: Manfaat menahan kencing bagi laki-laki yang jarang diketahui

Dikutip WartaBulukumba.com dari Alodokter, berikut ini adalah beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan kencing tidak tuntas.

Infeksi saluran kemih

Kencing tidak tuntas sering kali terjadi akibat infeksi, seperti  infeksi salurah kemih  atau infeksi prostat.

Selain itu, infeksi menular seksual, seperti gonore atau kencing nanah, juga bisa menimbulkan keluhan berupa kencing tidak tuntas atau terasa perih.

Baca Juga: 15 gejala utama penyakit kanker yang harus diwaspadai, salah satunya perdarahan di antara waktu menstruasi

Benign prostatic hyperplasia (BPH)

BPH atau pembesaran kelenjar prostat jinak merupakan salah satu gangguan pada prostat yang banyak terjadi pada pria usia lanjut.

Terjadinya keluhan kencing tidak tuntas akibat BPH disebabkan oleh pembesaran pada prostat, sehingga menekan saluran kemih. Hal ini kemudian membuat aliran urine yang keluar menjadi kurang lancar.

Selain karena BPH, pembesaran prostat akibat infeksi atau kanker prostat juga bisa menyebabkan keluhan kencing tidak tuntas.

Baca Juga: Berikut jenis kanker yang dapat dicegah dengan aktivitas fisik

Kerusakan saraf

Proses berkemih diatur oleh saraf di otak dan sistem saluran kemih. Ketika terjadi kerusakan saraf atau gangguan pada saraf yang mengatur proses buang air kecil, kondisi ini dapat menimbulkan keluhan kencing tidak tuntas.

Penyakit stroke, diabetes, dan cedera saraf tulang belakang, merupakan contoh penyakit atau gangguan pada saraf yang bisa menyebabkan keluhan kencing tidak tuntas, antara lain

Gangguan kandung kemih

Permasalahan pada kandung kemih, seperti melemahnya otot kandung kemih, retensi urine, hingga tumor atau kanker yang letaknya menghalangi saluran kemih dapat menyebabkan keluhan kencing tidak tuntas dan gangguan pengosongan urine di kandung kemih.

Baca Juga: Infeksi saluran kemih? Anda bisa mencoba ramuan tiga bahan yang berkhasiat ini

Masalah psikologis

Salah satu masalah psikologis yang menyebabkan kencing tidak tuntas adalah parauresis atau sulit buang air kecil karena malu buang air kecil di tempat umum.

Selain sulit buang air kecil, kondisi ini membuat penderitanya merasa tidak tuntas saat ia buang air kecil di keramaian, misalnya di toilet umum.

Efek samping obat-obatan

Keluhan kencing tidak tuntas terkadang bisa disebabkan oleh efek samping obat-obatan, misalnya obat alergi, obat pilek, antidepresan, dan obat penghambat alfa.

Baca Juga: 5 manfaat teh hijau bagi kesehatan, salah satunya menghambat pertumbuhan sel kanker

Keluhan ini juga bisa disebabkan oleh efek samping obat bius dan obat penenang.Karena penyebabnya ada banyak, keluhan kencing tidak tuntas merupakan kondisi yang perlu diperiksa oleh dokter.

Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter urologi jika keluhan kencing tidak tuntas yang Anda rasakan muncul beserta gejala lain, seperti demam, nyeri punggung bagian bawah, dan kencing berdarah atau bernanah.

Untuk menentukan penyebab kencing tidak tuntas yang Anda rasakan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes urine, tes darah, biopsi prostat, serta pemeriksaan radiologis seperti USG, foto Rontgen, dan pielografi.***

 

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Alo Dokter

Tags

Terkini

Terpopuler