WartaBulukumba - Kemunculan varian baru virus Omicron atau virus Corona B.1.1.529 memicu kekhawatiran baru masyarakat dunia.
Dikutip dari laman resmi WHO, who-int, belum jelas apakah Omicron lebih mudah menular dibandingkan varian lain, termasuk Delta.
Jumlah orang yang dites positif telah meningkat di wilayah Afrika Selatan yang terkena varian ini, tetapi studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya.
Baca Juga: 4 manfaat sabun pepaya untuk kesehatan kulit wajah
Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, daripada akibat infeksi spesifik dengan Omicron.
Saat ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.
Infeksi awal yang dilaporkan terjadi di antara mahasiswa—individu yang lebih muda yang cenderung memiliki penyakit yang lebih ringan—tetapi memahami tingkat keparahan varian Omicron akan memakan waktu berhari-hari hingga beberapa pekan.
Baca Juga: 6 cara menebalkan rambut secara alami, salah satunya mengurangi stres
Semua varian Covid 19, termasuk varian Delta yang dominan di seluruh dunia, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian,khususnya bagi orang-orang yang paling rentan, dan dengan demikian pencegahan selalu menjadi kunci.
GSecara umum gejala awal Omicron meliputi kelelahan ekstrem, nyeri otot ringan, tenggorokan gatal, dan batuk kering.
Seperti dikutip dari Times Now News, Jumat 3 Desember 2021, berikut sejumlah gejala umum seseorang terinfeksi varian baru virus Omicron.
Baca Juga: Inilah salah satu cara alami mengatasi nyeri sendi pasca sembuh dari Covid-19
1. Merasa sangat lelah
Gejala varian Omicron yang sedang menjadi perhatian masyarakat di seluruh dunia, khususnya Indonesia sangat berbeda dengan varian Delta.
2. Nyeri tubuh dan sakit kepala
Gejala varian Omicron yang menjadi ciri khas adalah penderita akan merasakan kelelahan ekstrem selama 2 hari berturut-turut disertai rasa nyeri di tubuh dan sakit kepala.
3. Tidak kehilangan indra pnciuman
Gejala varian Omicron sejauh ini bagi pasien yang terinfeksi tidak kehilangan indra penciuman atau rasa.
Baca Juga: Hanya dengan 2 bahan alami ini, bantu percepat pemulihan pasien Covid-19
4. Suhu dan denyut nadi tinggi
Pada kasus infeksi yang sudah terjadi, Coetzee menceritakan anak usia enam tahun mengalami suhu tubuh dan denyut nadi yang sangat tinggi.
5. Menyerang anak muda
Dari kebanyakan kasus infeksi dan pasien bergejala varian Omicron hampir setengahnya dilaporkan belum mendapat vaksinasi Covid-19. Varian ini sangat berisiko bagi usia 40 tahun atau lebih muda.***